Mohon tunggu...
Bryan de Mang
Bryan de Mang Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa filsafat-Teologi. Cinta membaca. Senang menulis. Berkuliah di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng.

Sangat senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

90 Menit bersama Wanita Turki II

30 April 2019   16:13 Diperbarui: 30 April 2019   16:41 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku mengatur posisi dudukku semula. Kami terdiam sebentar. Ia melihat ke luar jendela. Badanku menyandar. Aku ikut melihat keluar jendela. Langit yang biru. Nyaris tanpa awan. Suasana pesawat terkesan lenggang. Beberapa pramugari berjalan dan menawarkan kue dan minuman yang di jual di atas pesawat dan yang pasti harganya juga harga langit. Berbeda dengan jualan yang ada di darat. Lebih murah. Padahal barangnya sama saja.

Aku melihat dia lagi. Meliriknya. Ia melihatku. Pupil mata kami persis bertemu. Hanya saja matanya yang ada di balik kacamatanya terlihat lebih bersinar dan hangat. Ia tersenyum. Menunduk. Aku ikut tersenyum. Menunduk. Aku lebih merasa tenang. Jantungku stabil. Tidak semrawut. Nafasku teratur. Suara mesin pesawat terdengar teratur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun