Mohon tunggu...
BRYAN ASTRO JULIO
BRYAN ASTRO JULIO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka belajar mengenai bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk dan Pengaruh Globalisasi Ekonomi di Bidang Ekonomi Indonesia

19 Januari 2022   11:43 Diperbarui: 19 Januari 2022   11:48 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi merupakan sebuah fenomena yang tidak dapat dilupakan dari liku-liku kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Istilah globalisasi sendiri sudah mulai muncul dan dikenal sejak tahun 1980-an, ketika itu teknologi mengalami kemajuan pesat yang memungkinkan untuk mengintegrasi perekonomian di seluruh dunia. 

Dengan adanya globalisasi negara-negara yang selama ini tertutup untuk melakukan perdagangan dan investasi asing mereka membuka perekonomian mereka ke era yang lebih global, dan hasilnya adalah negara mengalami peningkatan keterkaitan dan integrasi ekonomi dunia yang lebih baik. 

Pada masa sekarang ini globalisasi merupakan suatu perkembangan yang pesat dan dapat mengubah tatanan suatu negara yang tidak bisa dihindari dan dicegah oleh negara-negara di dunia, karena perdagangan bebas dan aliran informasi, barang dan jasa antar negara di dunia terus meningkat, dimana yang secara langsung maupun tidak langsung sangat berdampak pada perekonomian suatu negara. 

Globalisasi di dalam bidang ekonomi, ditandai dengan adanya perdagangan internasional yang tanpa adanya sama sekali hambatan batas-batas negara (ekspor-impor) dan kerja sama ekonomi antarnegara seperti MEA. 

Artinya ekonomi sangat erat kaitannya dengan globalisasi, karena berhubungan dengan perekonomian suatu negara yang sebagian besar mencakup pertumbuhan ekonomi dan mekanismenya. Sehingga dengan adanya globalisasi ini, dapat memudahkan suatu negara mendapatkan barang impor dan melakukan proses ekspor. 

Kemudian kegiatan ini dapat memudahkan investasi antarnegara dan terbukanya kesempatan kerja di luar negeri. Beberapa dampak positif tersebut berarti banyak sekali manfaat apabila suatu negara terbuka dengan adanya sebuah globalisasi. 

Terdapat berbagai bentuk di dalam globalisasi, yakni globalisasi di bidang ilmu pengetahuan, komunikasi, transportasi, budaya, ekonomi, dan lain sebagainya. Horst Kohler, Direktur Pelaksana International Monetary Fund, memiliki makna khusus globalisasi dari sudut pandang ekonomi. 

Berikut ini beberapa dampak positif globalisasi di bidang ekonomi:

Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi 

Pasar internasional akan membuka peluang yang lebih besar bagi setiap negara untuk lebih berkembang. Hal itu, disebabkan karena pasar global sudah menyediakan akses yang lebih mudah pada modal, teknologi, manusia, pasar ekspor yang lebih besar, dan impor yang lebih murah. 

Dengan menjadi bagian di pasar global, sebuah negara akan menjadi bagian atas produksi internasional dan rantai pasokan yang menjadi saluran utama perdagangan. 

Dampak positif atas pertumbuhan ekonomi yang dirasakan oleh Cina dan India. Penelitian berjudul "Trade and Poverty in the Poor Countries" dalam jurnal The American Economic Review (2002) membandingkan keadaan Cina dan India sebelum dan setelah meningkatkan integrasi ekonomi dalam lingkup internasional.

Cina dan India mengalami peningkatan ekonomi yang besar dalam kurun waktu 1980-2000. Padahal, tiga dekade sebelumnya (1950-1980), angka kemiskinan di India mencapai sekitar 55 persen tanpa pernah mengalami penurunan.

Kesejahteraan Tenaga Kerja Meningkat 

Semakin banyaknya perusahaan global, akan sangat berpengaruh terhadap permintaan pasar kerja yang menuntut kualitas tinggi dari para pekerja. Buruh dengan tingkat keterampilan tinggi akan mendapat gaji yang sesuai pula. 

Gaji yang bagus akan berdampak positif pada kesejahteraan buruh. Fredrik Erixon dalam The Economic Benefits of Globalization for Business and Consumers (2018) berpendapat bahwa tenaga kerja di era globalisasi menjadi lebih bersemangat, lebih dihargai, dan merasa lebih aman.

Terciptanya Bisnis e-Commerce

Bisnis e-commerce adalah bisnis transaksi jual beli melalui internet. Bisnis ini muncul sebagai tanggapan atas perkembangan teknologi dan perubahan kebiasaan manusia yang menginginkan kemudahan dalam segala bidang. Kemunculan bisnis e-commerce akan menguntungkan beberapa pihak, yakni penjual yang dimudahkan dalam memasarkan produk, tenaga kerja yang mendapat kesempatan kerja baru, dan pembeli yang dimudahkan dalam proses transaksi.

Meningkatkan Nilai Ekspor dan Impor

Pasar global membuat ketersediaan barang dapat dimiliki oleh seluruh negara secara transnasional melalui ekspor dan impor. Ekspor adalah pengiriman barang ke luar negeri, sedangkan impor adalah pengiriman barang dari luar negeri ke dalam negeri. 

Di Indonesia, selama tahun 1978-2015, nilai ekspor dan impor yang selalu mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif pada peningkatan ekonomi negara dan mampu membuat neraca perdagangan yang hanya mengalami defisit pada periode 2012-2014.

Berikut ini beberapa dampak negatif dari globalisasi di bidang ekonomi:

Ketimpangan Tajam Pendapatan 

Meskipun aktivitas ekonomi telah meningkat akibat pasar global, namun hal tersebut dimana pasar global justru memberi dampak negatif menurut pendapat negara. 

Laporan Organization for Economic Co-operation and Development dalam Tinjauan Perdagangan dan Lingkungan 2009/2010 (2009:5) oleh United Nations, menyimpulkan bahwa 23 negara di dunia cenderung mengalami penurunan pendapatan pada 2000-an dibandingkan dengan era 1980-an saat globalisasi ekonomi tidak terlalu berkembang. Kekayaan hanya bertambah dan dinikmati oleh 10 persen rumah tangga terkaya di sebuah negara. 

Laporan Dunia Kerja Organisasi Buruh 2008 dalam artikel yang sama melaporkan, awal 1990-an hingga 2000-an, saat pertumbuhan ekonomi mengalami percepatan, maka pendapatan rumah tangga dengan penghasilannya meningkat lebih cepat daripada rumah tangga rendah.

Monopoli dan Oligopoli di Tingkat Global 

Monopoli adalah sebuah kondisi dimana pasar hanya dimiliki oleh satu penjual, sementara oligopoli adalah kondisi pasar yang hanya dipunyai oleh segelintir pihak. 

Dikutip dari artikel "Emerging Oligopolies in Global Markets: Apakah Marx Menjelang Waktunya?" dalam Journal of Management Policy and Practice (2013), monopoli adalah akibat dari evolusi kapitalisme di Amerika Serikat yang berlangsung akhir 1800-an hingga awal 1900-an. Kala itu, undang-undang yang dibuat bertujuan untuk meningkatkan persaingan dan mengatur monopoli. 

Tanpa adanya sebuah badan yang menyatukan persaingan global, konsentrasi kekuasaan dapat menimbulkan monopoli dan oligopoli di tingkat global. Robert W. McChesneY dalam pengantar buku Memeras Rakyat: Neoliberalisme dan Tantangan Global (2005: XV) karya Noam Chomsky menyatakan bahwa globalisasi memudahkan perusahaan dan konglomerat dalam mendominasi perekonomian negara di seluruh dunia.

Penurunan Standar Lingkungan 

Persaingan di antara negara berkembang untuk menarik investasi pada pengabaian atas syarat-syarat dalam melakukan investasi asing, yakni dengan mempertimbangkan faktor lingkungan, kesehatan, dan keselamatan. 

Penelitian Sri Wartini berjudul "Pengaruh Investasi Asing Langsung Terhadap Lingkungan di Negara Berkembang: Perspektif Indonesia" yang terhimpun Jurnal Hukum Internasional (2016) menyatakan bahwa investasi asing telah meningkatkan pencemaran lingkungan yang dapat berakibat pada kesehatan manusia di negara-negara bekembang.

Produk Lokal Kalah Saing 

Produk lokal kalah bersaing dengan produk impor karena beberapa alasan, antara lain pengemasannya yang kurang menarik, harga yang lebih tinggi, dan kualitas rendah.

Survei JakPat dalam laporan "Preference for Local vs Imported Products" mengungkapkan, dari 10 produk yang terdiri atas baju, televisi, komputer, ponsel, mobil, alat olahraga, kosmetik, sepatu, kamera, dan peralatan elektronik, Indonesia hanya menguasai empat pasar, yakni baju, kosmetik, baju, dan alat olahraga. Jika hal ini terus terjadi, maka tak hanya menyebabkan penjualan produk menurun, namun juga dapat mematikan pasar barang lokal.

Kesimpulan

Dari pernyataan di atas kami menarik kesimpulan bahwa, materi ini membahas tentang sebuah globalisasi ekonomi dari segi permasalahan ekonomi di Indonesia. 

Dari yang sebelumnya di jelaskan, bahwa Globalisasi sama seperti sebuah kejadian dari kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia. Globalisasi dalam bidang ekonomi, ditandai dengan adanya perdagangan internasional yang sangat mudah melakukan kerja sama ekonomi antara negara-negara di Dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun