Belakangan ini, kita bisa lihat ada kasus yang sedang viral di berbagai media sosial. Yaitu kasus pertamina kebakaran, kejadian ini terjadi karena adanya gangguan teknis ketika mengisi bensin, hal tersebut membuat kebakaran. Kejadian ini berdampak negatif kepada pemukiman di sekitarnya, yang kena sebaran api dari ledakan awal. Permasalahan yang akan dibahas pada artikel ini adalah pembakaran pertamina dan dampaknya kepada pemukiman sekitar.
Penyebab kebakaran dari Depo Pertamina Plumpang disebabkan oleh kesalahan teknis ketika sedang ada pengisian tangki bahan bakar minyak. Kesalahan ini membuat ada tegangan yang berlebihan saat kesamber petir.
Jumlah korban yang meninggal dunia akibat peristiwa ini bertambah menjadi 19. Jumlah orang yang mengalami luka-luka sebanyak 29 orang. Sementara ada 3 korban yang dicatat hilang. Jumlah-jumlah korban ini masih bisa bertambah, karena sekarang masih dalam proses pendataan.
Selain korban-korban, dampak lain dari pembakaran ini adalah kebakarannya pemukiman sekitar akibat api yang kesebar. Pemukiman ini berada di sekeliling pertamina, maka ketika pertamina kebakaran, apinya menyebar ke pemukiman sekitar yang berada di daerah dekatnya. Hal ini bisa terjadi karena pemukiman ini berada di daerah yang sangat berbahaya. Daerah sangat berbahaya yang dimaksud adalah darerah pemukiman yang sangat dekat dengan area pom bensin. Pemukiman yang kebakaran ini juga memicu apinya menjadi lebih besar, khususnya ketika bertemu dengan barang-barang rumah tangga seperti gas yang digunakan untuk memasak.
Nyatanya permukiman ini berada di daerah yang tidak layak. Karena berada di jarak yang jauhnya hanya 20 meter. Namun jarak yang direkomendasi oleh ahli adalah setidaknya 1km. Menurut saya permasalahan ini terjadi karena kekurangan lahan yang ada di Jakarta. Maka solusi yang bisa kita terapkan adalah untuk meningkatkan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia, menciptakan lapangan kerja di daerah yang kurang penduduk, melakukan program transmigrasi, dan penyediaan air bersih. Semoga dengan solusi-solusi ini, kita dapat menyelesaikan permasalahan kepadatan di Jakarta. Agar kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H