Penulis: Bryan Herdianto
Dilemma Es Putar
Pada mata pelajaran kimia mengenai sifat koligatif, salah satu aplikasi yang terkenal dari penurunan titik beku adalah pemberian garam pada es batu sehingga menjadi lebih dingin.Â
Hal ini seringkali dicontohkan dalam pembuatan es krim atau es putar. Namun, ternyata ada salah satu aplikasi lagi dari penurunan titik beku, yaitu untuk mencairkan salju.Â
Dari kedua aplikasi itu, muncul sebuah kebingungan mengenai caranya es batu menjadi lebih dingin padahal 'meleleh' menjadi cairan. Mari kita bongkar permasalahan ini.
Pengertian Sifat Koligatif
Sifat koligatif adalah sifat-sifat yang muncul pada larutan yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalamnya. Sifat-sifat ini merupakan penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan peningkatan tekanan osmosis. Kali ini, kita tertarik dengan aplikasi dari penurunan titik beku.
Mekanisme Pembuatan Es Putar
Garam yang ditambahkan dalam es batu berguna untuk menurunkan titik beku es batu atau larutan. Nah, karena terjadi penurunan titik beku, maka suhu atau temperatur dari es batu sekarang tidak lagi berada di titik beku, sedangkan ada di atas titik beku.Â
Hal ini pun membuat es batu menjadi 'meleleh' menjadi cairan. Dalam kata lain, 'meleleh' di sini bukan disebabkan oleh penambahan panas. Maka, adapun kegunaan dari garam adalah untuk mencairkan es batu. Hal ini biasanya diterapkan di negara-negara yang memiliki empat musim untuk membersihkan salju di halaman atau jalanan.
Es yang sudah 'meleleh' menjadi cairan kemudian akan mendingin, tetapi tidak membeku kembali. Mengapa bisa mendingin? Hal ini karena reaksi yang terjadi ketika garam larut dalam air.Â