Mohon tunggu...
shabri sikum
shabri sikum Mohon Tunggu... -

suka tantangan baru

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Seputar penahanan Gubernur Sumatera Utara

28 Oktober 2010   08:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:02 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mantan Bupati Langkat yang kini sebagai Gubernur Sumatera Utara resmi menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus penyalahgunaan APBD kab langkat 2000 – 2007. Sejak 22 Oktober 2010 ,disebutkan beliau akan ditahan dirutan Salemba sampai 20 hari kedepan , karena penyalah gunaan wewenang , Negara dirugikan sebesar Rp 99 milyar dan kabarnya beliau telah memulangkan sekitar 60 milyar.

Korupsi menurut kamus besar bahasa Indonesia terbitan balai pustaka adalah penyelewengan atau penyalah gunaan uang negara( perusahaan dsb ) untuk keuntungan pribadi atau orang lain

Bagaimana dengan Gubernur terlucu yang disenangi hampir semua golongan ini , walaupun ditahan masih tersenyum menghadapi masalah yang menimpanya . yang menarik dari ucapan beliau adalah dengan jiwa besar beliau berkata apa yang terjadi pada dirinya saat ini adalah resiko seorang pemimpin , biarkan saya menjalani proses hukum ,lembaga KPK adalah harapan kita semua

Banyak teori kepemimpinan ,salah satu menyatakan bahwa Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau teknik untuk membuat sebuah kelompok atau orang lain mengikuti dan mentaati segala keinginan . bila ini yang dipakai maka pemimpin tersebut akan sangat mudah terperangkap dalam permaianan politik dan manipulasi yang sesungguhnya tidak perlu dilakukan.biasanya pemimpin model begini akan terlihat dermawan selalu membantu kesana kemari . memang banyak orang yang senang karenadibantu tanpa berfikir dari mana asal bantuan tersebut ,sementara dimata hukum bila mengunakan keuangan yang tidak punya landasan hukum maka ini disebut korupsi . Menjadi seorang pemimpin harus berani membuat terobosan dan harus berani bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya .inilah jiwa besar kepemimpinan Syamsul Arifin yang menjabat sebagai Bupati Langkat selama dua priode , walaupun masyarakat banyak yang menyenanginya namun KPK punya pandangan lain . Kita tidak bisa memfonisnya sebelum ada keputusan hukum yang jelas karena azas praduga tidak bersalah harus kita dahulukan , yang pasti setiap pemimpin pasti akan dimintai pertanggung jawaban baik di dunia maupun nanti di akhirat kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun