by: Bruri Tumiwa*)
Utang luar negeri Indonesia terus menjadi polemik. Hingga kuartal III 2024, utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai USD 427,8 miliar, meningkat 8,3% dari tahun sebelumnya. Di tengah kondisi ini, Indonesia menghadapi dilema: terus bergantung pada utang atau memanfaatkan kekayaan alam yang berlimpah untuk membangun ekonomi yang mandiri.
Namun, apakah kekayaan sumber daya alam Indonesia hanya menjadi catatan statistik tanpa aksi nyata? Apakah kita hanya akan diam, menunggu waktu, hingga utang menjadi jerat permanen yang membatasi kedaulatan bangsa?
KEKAYAAN ALAM YANG TERABAIKAN
Indonesia tidak kekurangan potensi. Pada masa pemerintahan Joko Widodo, tiga aset tambang raksasa kembali ke Indonesia: PT Freeport Indonesia, Blok Rokan, dan Blok Mahakam. Ini adalah langkah strategis untuk mengamankan kendali atas sumber daya alam strategis. Namun, pengelolaan yang optimal masih menjadi tantangan.
Di Papua, Blok Wabu memiliki potensi emas senilai Rp 221 triliun, namun kebermanfaatannya bagi perekonomian nasional belum terlihat nyata. Begitu juga dengan cadangan gas bumi di Natuna dan Papua Barat, yang termasuk salah satu yang terbesar di dunia. Jika dikelola dengan tepat, potensi ini dapat menopang devisa negara secara signifikan.
Sayangnya, Indonesia sering kali hanya menjadi "tukang gali" yang mengekspor bahan mentah tanpa nilai tambah. Ini adalah pola pikir yang harus diubah jika kita ingin memanfaatkan kekayaan alam sebagai jalan keluar dari jebakan utang.
STRATEGI NYATA: JALAN MENUJU EKONOMI MANDIRI
Untuk melepaskan diri dari ketergantungan utang luar negeri, Indonesia harus menerapkan strategi konkret, seperti:
Hilirisasi Sumber Daya Alam
Menghentikan ekspor bahan mentah adalah langkah awal. Tambang, gas, dan hasil hutan harus diolah di dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah. Hilirisasi tidak hanya meningkatkan pendapatan negara tetapi juga membuka lapangan kerja.
Optimalisasi Sektor Energi
Cadangan gas bumi yang melimpah harus dimanfaatkan secara maksimal. Investasi dalam teknologi pengelolaan gas dan minyak dapat meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap pelunasan utang negara.
Pengelolaan Blok Wabu dan Aset Tambang Lainnya
Potensi Blok Wabu senilai Rp 221 triliun dapat menjadi "senjata" ampuh dalam melunasi ULN. Jika dikelola secara profesional, Indonesia memiliki peluang untuk bebas dari jerat utang dalam waktu kurang dari satu dekade.
Pemulangan Dana WNI di Luar Negeri
Pemerintah harus serius dalam melacak dan menarik kembali dana yang parkir di luar negeri. Melalui kebijakan insentif atau penegakan hukum, aset-aset ini dapat digunakan untuk memperkuat keuangan negara.
Transparansi Anggaran dan Digitalisasi
Setiap rupiah dalam APBN harus digunakan dengan efisiensi tinggi. Kebocoran anggaran hanya akan memperburuk kondisi utang. Dengan digitalisasi, pengawasan anggaran menjadi lebih transparan.
PELUANG ATAU KEHANCURAN ?
Indonesia memiliki dua pilihan: memanfaatkan potensi alam secara maksimal atau terus terjebak dalam lingkaran setan utang. Jika pengambil kebijakan berani mengambil langkah besar, kita dapat mencatat sejarah sebagai bangsa yang bangkit dari ketergantungan utang dan membangun ekonomi yang kuat.
Namun, jika langkah ini terus ditunda, kekayaan alam Indonesia hanya akan menjadi cerita masa lalu yang tidak pernah dimanfaatkan sepenuhnya.
Ingat !, Indonesia bukan bangsa miskin. Dengan kekayaan alam yang melimpah, kita memiliki peluang besar untuk keluar dari jebakan utang luar negeri. Tetapi ini membutuhkan keberanian, kebijakan yang tepat, dan pengelolaan yang profesional.
Saatnya Indonesia bangkit, bukan sebagai "pengekor", tetapi sebagai bangsa mandiri yang berdiri tegak di atas kakinya sendiri. Mari bergerak sekarang, karena menunda berarti menyerahkan masa depan bangsa kepada ketidakpastian. Indonesia bebas utang bukanlah mimpi, ini adalah pilihan.
*). Wakil Ketua Umum DPP Setya Kita Pancasila & Sekertaris PCPS GMKI Malra-Kota Tual
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H