Sekali lagi, masa depan pekerjaan akan jauh berbeda dengan saat ini. Banyak profesi yang kini kita anggap mapan, seperti sopir taksi, kasir swalayan, pengacara bahkan dokter, terancam tergantikan oleh teknologi. Kita tidak bisa lagi mengandalkan gelar akademik semata, melainkan harus membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berubah.
Pemisahan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi akan memungkinkan fokus sinergi yang lebih kuat antara pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan inovasi teknologi. Pendidikan vokasi dapat memastikan lulusan vokasi memiliki kompetensi yang dibutuhkan industri, sementara pendidikan tinggi mendorong riset dan pengembangan teknologi yang menjadi dasar bagi lapangan pekerjaan baru.
Inilah saatnya kita bertindak. Jangan biarkan bonus demografi yang kita nikmati saat ini sia-sia. Ambil keputusan untuk memisahkan Kemendikbud dan Ristek RI sekarang juga. Investasi strategis ini akan memastikan generasi muda kita siap menghadapi perubahan, dan mewujudkan impian Indonesia Emas di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H