Mohon tunggu...
Vian Nourmadina Devita
Vian Nourmadina Devita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Vian Nourmadina Devita dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ). Saya adalah orang yang ekstrovert, aktif berkomunikasi, dan dapat bersosialisasi dengan sesama didalam dunia sosial. Hobi saya adalah menonton film dan juga membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Film

Ulasan Film Impetigore atau Perempuan Tanah Jahanam

21 September 2024   21:23 Diperbarui: 21 September 2024   21:52 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.rottentomatoes.com/m/impetigoreInput sumber gambar

Berikut adalah ulasan mengenai "Impetigore" (Perempuan Tanah Jahanam), sebuah film horor Indonesia yang disutradarai oleh Joko Anwar.

Judul                      :  Perempuan Tanah Jahanam 

Sutradara            :  Joko Anwar 

Rilis                       : 2019 

Durasi                  :  106 menit 

Genre                   : Horor, Thriller

Sinopsis

Film ini bercerita tentang Maya (diperankan oleh Tara Basro), seorang wanita muda yang hidup di kota besar dengan ekonomi yang pas-pasan. Setelah mengalami insiden menyeramkan di tempat kerjanya, Maya mendengar bahwa ia mungkin mewarisi tanah dan rumah di desa asal orang tuanya. Bersama sahabatnya, Dini (Marissa Anita), Maya memutuskan untuk kembali ke desa terpencil tersebut dengan harapan bisa mengubah hidupnya. Namun, mereka justru menemukan rahasia mengerikan yang tersembunyi di desa tersebut, termasuk kutukan misterius yang telah melanda penduduk setempat selama bertahun-tahun.

 Aspek Positif

1. Penceritaan dan Pengembangan Karakter

   Joko Anwar mampu meramu sebuah kisah yang kompleks dengan karakter-karakter yang kuat dan terhubung dengan baik. Penonton diperkenalkan kepada Maya dengan cara yang simpatik, membuat kita ikut merasa terlibat dalam perjalanan emosionalnya. Setiap karakter pendukung juga memiliki latar belakang yang relevan, dan penonton perlahan-lahan diberikan petunjuk tentang misteri yang mendalam di balik desa yang penuh teror tersebut.

2. Sinematografi

   Salah satu kekuatan utama Perempuan Tanah Jahanam adalah sinematografi yang mengesankan. Penggunaan lanskap desa yang sepi dan mencekam dengan tata cahaya yang dramatis, berhasil menciptakan suasana horor yang intens. Joko Anwar dan timnya berhasil menghidupkan kembali nuansa mistis khas Indonesia, dengan sentuhan modern dalam visual.

3. Atmosfer dan Nuansa Horor

   Joko Anwar menggunakan atmosfer sebagai senjata utamanya dalam membangun ketakutan. Alih-alih mengandalkan jump scare yang berlebihan, ia menciptakan ketegangan melalui suara, musik, dan visual. Suara angin yang menderu, hutan gelap, dan desa yang terasa terisolasi semuanya memberikan rasa ketidaknyamanan dan ancaman yang terus membayang.

4. Tema Tradisi dan Budaya

Film ini berhasil memasukkan elemen budaya Indonesia yang kaya. Dari mitos kutukan desa hingga ritual tradisional, Perempuan Tanah Jahanam menunjukkan betapa kuatnya pengaruh kepercayaan lokal dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Hal ini tidak hanya membuat cerita semakin autentik, tetapi juga menambah dimensi horor yang lebih dalam, karena penonton dibuat merenung tentang batas antara dunia nyata dan supernatural.

5. Akting

   Tara Basro memberikan performa yang luar biasa sebagai Maya. Ia mampu menunjukkan ketegangan emosional yang kuat, dari kebingungan hingga ketakutan, tanpa harus terlihat berlebihan. Akting dari pemeran pendukung seperti Christine Hakim dan Ario Bayu juga menambah kedalaman cerita.

Kritik

Meski film ini sangat memikat secara visual dan atmosfer, beberapa penonton mungkin merasa bahwa pacing film agak lambat di awal. Beberapa adegan pengungkapan di babak kedua juga terasa agak dipaksakan dan membingungkan. Namun, hal ini tidak cukup untuk mengurangi pengalaman keseluruhan film yang menegangkan dan mencekam.

Kesimpulan

Perempuan Tanah Jahanam adalah salah satu film horor Indonesia terbaik yang pernah diproduksi. Joko Anwar menunjukkan kecakapannya dalam menciptakan cerita horor dengan nuansa lokal yang unik, sambil tetap mampu menakuti penonton dengan cara yang subtil namun efektif. Film ini memadukan elemen tradisi, mitos, dan horor modern dalam sebuah paket yang menegangkan dan memuaskan. Bagi penggemar horor, film ini adalah tontonan wajib yang tak hanya menakutkan, tetapi juga memperkaya wawasan tentang budaya Indonesia.

Skor : 8.5/10

.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun