Mohon tunggu...
HeNee, Is That U ?
HeNee, Is That U ? Mohon Tunggu... -

Hanya mencoba mengungkapkan sesuatu yg ada diantara Mata, hati Dan telinga.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pernikahan, Memecahkan Satu Masalah atau Menimbulkan Masalah Baru

7 Oktober 2010   11:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:38 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

...tentang cinta...yg datang berlahan... membuatku takut kehilangan...kutitipkan cahaya terang...tak padam di dera goda dan masa... (by. Astrid)

Setelah mendengar lagu ini beberapa kali, langsung googling lyrik lagu Tentang Cinta, hmm lumayan mengena dihati...segala sesuatu yg datang berlahan pasti membuat kita sangat menghargai sesuatu itu, anak misalnya...setelah 2th lebih kami berumah tangga kami baru dikaruniakan seorang anak lelaki yg lucu, dan sangat kami sayangi segala perhatian tercurah untuk dia, dunia berubah...semua tentang dia, nama profil di fb, twitter dll.

Cinta jg datang berlahan diantara aku dan suamiku... maklum aku sdh tdk muda jadi orangtua ikut serta memilihkan calon suami untuk ku dlm kata lain  aku dijodohkan, dengan lelaki yg tentunya jg tdk muda lagi, hati kecil ini menolak..sungguh menolak...tetapi aku hanya berdoa dan memohan kpd sang pencipta... jika dia memang jodohku, bukakanlah pintu hati ini dan permudahlah segara urusannya... memang dipermudah segala urusan ku, tetapi pintu hati ini terasa terkunci rapat...rapat sekali.

Beberapa bulan setelah menikah, malah timbul pertanyaan menikah sebenarnya memecahkan satu masalah atau justru menambah masalah baru, menikah apakah memulai hidup baru ataukah mengakhiri hidup kita sebagai seorang individu... merasa terpenjara, oleh rutinitas seorang istri, aku dewasa oleh pemikiran2 moderen tentang pernikahan, suami memang kepala rumah tangga tetapi tetap saling membantu pada pekerjaan rumah tangga, berjalan beriringan, berdampingan...aku merasa dia selalu berjalan didepanku. Memecahkan masalah bersama, saling menghargai pendapat masing2, aku merasa pernikaan ini semua tentang dia..dia dan dia... sampai sampai memilih alat rumah tanggapun dia yg menentukan.

Sampai pada titik pasrah...aku menyerahkan semuanya kepada sang pencipta...hingga akhirnya kami diberi buah hati...aku mulai terbiasa dengan ke"AKUan" swami ku.

Cinta itu datang berlahan ketika akhirnya "stroke" mengalahkan ke AKU-an suami ku, dan aku merasa lebih dihargai dan dibutuhkan bukan hanya untuk melayaninya tetapi menjadi teman, pendamping untuknya...ternyata dia suami yg sangat baik dan penyayang...

Tanpa kusadari ternyata hati ini sudah terbuka lebar untuknya, dan aku sungguh menyayangi dia sepenuh hatiku...yah berlahan memang atau bahkan hampir terlambat...tetapi satu hal yg aku ketahui...bahwa aku membutuhkannya karna aku menyayanginya bukan sebaliknya...

Kasih Sayang-Nya memang bekerja secara misterius...dan kita hanya diminta untuk berdoa, memohon dan meminta tanpa kenal lelah...

Yaah...cinta yg datang berlahan....tak padam didera goda dan masa...semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun