Mohon tunggu...
Muhammad Yunus
Muhammad Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Islam Malang, Anggota Dewan Pendidikan Propinsi Jawa Timur

Saya seorang dosen. Saya menyukai perjalanan dan menikmati kuliner yang ada. Bercengkrema dengan orang yang baru dikenal dan menonton video pendek di media sosial adalah kegemaran saya yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Empat Rekomendasi Peningkatan Kualitas Pembelajaran

11 Januari 2024   11:02 Diperbarui: 11 Januari 2024   11:07 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Empat Rekomendasi Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Desember 2022 kemarin Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merilis hasil PISA 2022 dan Pemulihan Pembelajaran di Indonesia. Isi dari laporan tersebut ada yang menarik kaitannya dengan rekomendasi yang disampaikan. Sedikitnya ada 4 (empat) rekomendasi untuk bergerak bersama guna meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua murid Indonesia: (1) Sekolah menerapkan Kurikulum Merdeka; (2) Guru Menggunakan Platform Merdeka Mengajar (PMM); (3) Sekolah dan Pemda Menggunakan Platform Rapor Pendidikan; dan (4) Pemda Mengangkat Guru Penggerak menjadi Kepsep dan Pengawas.   

Sekolah Menerapkan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah kebijakan pemerintah tentang implementasi kurikulum yang baru, yakni Kurikulum 2023. Seperti kita ketahui bersama bahwa kurikulum nasional untuk kenjang pendidikan dasar dan menengah dievaluasi setiap 10 tahun sekali. Terakhir evaluasi adalah 2023 dengan nama kurikulum Kurtilas (Kurikulum 2013). Perubahan kurikulum pada tahun 2023 ini diberi nama Kurikulum Merdeka.

Saya ada kritik tersendiri kaitannya dengan evaluasi kurikulum ini. Menurut hemat saya mestinya evaluasi kurikulum ini harus dilihat pada satu rombongan belajar. Berarti jika pendidikan dari SD sampai kelas 12 berarti kurikulum itu mestinya dilihat secara 12 tahun agar bisa dievaluasi secara komprehensif hasil dari implementasi kurikulum tersebut. tapi hal ini akan saya bahas tersendiri di kesempatan yang lain.

Kembali ke pokok bahasan. Implementasi kurikulum merdeka ini pihak sekolah diminta untuk (a) menyusun kurikulum sekolah yang sesuai kondisi, (b) menerapkan asesmen diagnostik dan pembelajaran terdiferensiasi, dan (c) menerapkan pembelajaran berbasis projeck yang mengasah karakter Profil Pelajar Pancasila. Tiga hal ini jika dikembangkan dan dilakukan dengan baik akan memberikan dampak positif bagi penignkatak pembelajaran. Generasi abad 21 ini harus dibekali dengan model pembelajaran projek untuk mengintegrasikan akal dan fisik. Dalam prespektif Taksonomi Bloom pembelajaran projek ada di level 6, level HOT tertinggi. Cerdasnya peserta didik harus diimbangi dengan akhlakul karimah. Inilah kemudian semangat mengasah karakter profil pelajar pancasila.

Guru Menggunakan Platfom Merdeka Mengajar (PMM)

Ada hal menarik yang dikembangkan oleh kementerian dengan adanya PMM ini, yakni semangat berbagi. Pemerintah ingin mengajak dan mengembangkan komunitas-komunitas profesional dengan bergabung di platform ini. Disini guru bisa belajar, bisa berbagi sehingga persoalan yang sama dapat dimitigasi dengan cepat. Diplatform ini pula guru bisa mengunduh modul ajar untuk menguasai hal baru. Tidak mudah merubah pandangan guru dengan keyakinan pembelajaran yang sudah biasa mereka lakukan. Maka dengan platform ini guru diharapkan mampu membuka diri penjelasan orang lain.

Isu berikutnya kaitannya dengan Paltform Rapor Pendidikan dan pengangkatan guru penggerak menjadi kepsek dan pengawas. Hal ini sangat menarik bagaimana program pemerintah turut disinergikan dengan pemda yang ada. Mereka yang sudah dididik dengan baik oleh pemerintah pusat harus diteruskan dan diperhatikan oleh pemda. Dengan demikian semangat perubahan untuk memajukan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Inilah empat hal yang perlu untuk dilakukan oleh kita semua para pelaku pendidikan. Ujung tombak dari ini adalah guru dan keseriusan dari pemda yang ada. Semoga ada iktikad baik dari kita semua untuk menindaklanjuti empat rekomendasi ini, dengan demikian maka akan berdampak pada perbaikan mutu pendidikan yang lebih baik.

Muhammad Yunus. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Univeritas Islam Malang. Anggota Dewan Pendidikan Propinsi Jawa Timur Periode 2022-2026.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun