Mohon tunggu...
Cetak Brosur Kilat
Cetak Brosur Kilat Mohon Tunggu... -

Cetak Brosur Kilat, Cepat (1hari jadi), tersedia paket hemat (Mulai Rp 160/lembar). GRATIS konsultasi desain, GRATIS promo online, ada layanan sebar. Mau?

Selanjutnya

Tutup

Money

Kiat Mengasah Kemampuan Menjual

30 Desember 2011   03:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:35 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Kilat! Penjualan adalah salah satu elemen penting dalam usaha, karena dari penjualan bisnis bisa berjalan. Tanpa penjualan, tidak ada bisnis. Oleh karenanya kemampuan menjual harus terus diasah oleh para penjual, agar bisa menjual dengan baik. Baik dalam artian pejualan bagus bagi perusahaan dan tetap memberikan keuntungan bagi pelangga.  Berikut 10 tips untuk mengasah kemampuan menjual yang bisa diterapkan demi kemajuan bisnis.*1. Temukan tingkat kenyamanan. Menurut Matthew Schwartz, penulisFundamentals of Sales Management for Newly Appointed Sales Manager(AMACOM, 2006), berjualan juga membutuhkan tingkat kenyamanan tersendiri dan hal itu menjadi kunci pertama entrepreneur untuk meraih kesuksesan. Untuk menggali wawasan dan rasa percaya diri saat berjualan, Anda bisa bekerja sampingan di usaha yang serupa dengan bisnis Anda seperti yang dilakukan Allis. Atau, bisa juga dengan mengikuti pelatihan dari mentor yang andal atau hadir dalam kelas khusus seputar penjualan. *2. Tentukan target konsumen. Mengindentifikasi konsumen bisa membantu Anda memperbaiki strategi penjualan dan menjadi lebih efisien. Misalkan, usaha Anda adalah foto copy. Cari tahu siapa sesungguhnya konsumen yang ingin Anda bidik, apakah perusahaan corporate atau anak sekolah atau mahasiswa. “Orang-orang sering mengalami kegagalan karena mereka berusaha menjadi apa saja untuk siapa saja,” ujar Schwartz. “Anda harus membatasi segmen usaha penjualan Anda.”*3. Pelajari budaya membeli konsumen. Setelah mengidentifikasinya, langkah selanjutnya adalah mencari tahu perilaku konsumen. Contohnya jika menjual produk berharga tinggi, konsumen sering kali butuh waktu relatif lebih lama untuk membuat keputusan. Itu artinya, Anda harus merencanakan waktu yang lebih lama juga untuk closing atau melakukan transaksi. *4. Perlakukan konsumen pertama sebaik mungkin. Menurut Schwartz ketika mulai menjual, perlakukan konsumen pertama Anda sebaik mungkin dengan pelayanan ekstra bila diperlukan. Meski transaksi penjualannya tak sebesar yang diinginkan, namun bila konsumen itu merasa puas dengan pelayanan yang Anda berikan, ia bisa menjadi ‘duta’ bagi reputasi bisnis atau perusahaan Anda. “Anda akan membutuhkan testimoni,” jelas Schwartz. “Sangat penting untuk membangun referensi seputar usaha Anda seawal mungkin”. *5. Sisihkan waktu untuk membangun relasi. Salah satu kesalahan terbesar entrepreneur adalah gagal membangun relasi dengan konsumen. Begitulah pendapat Rick Segel, penulis Retail Business Kit for Dummies (Wiley, 2001). “Hal pertama yang Anda jual adalah diri Anda sendiri. Jika konsumen tak menyukai Anda, transaksi penjualan takkan pernah terjadi,” tuturnya *6. Pertahankan relasi.Ketika Anda telah berhasil menjalin relasi dengan konsumen, cari cara untuk mempertahankan relasi tersebut. Lakukan hal itu misalnya dengan mengirim newsletter mengenai bisnis Anda secara reguler. Saat Allis menggelar acara khusus untuk konsumen, dia akan meng-update-nya di blog, di laman event di situsnya dan di laman Facebook perusahaannya. “Facebook memberi traffic yang cukup tinggi untuk situs saya,” ujarnya. *7. Jangan mudah berasumsi. Menurut Keith Rosen, penulis Coaching Salespeople into Sales Champion (Wiley, 2008), pelaku bisnis kecil biasanya sering menyabotase penjualan mereka dengan terlalu cepat berasumsi mengenai apa yang diinginkan atau yang akan dibayar oleh konsumen. Alih-alih berasumsi, lebih baik tanyakan secara langsung kepada konsumen tentang apa yang membuat mereka membelanjakan uanganya dan apa kriteria mereka dalam mengambil keputusan. *8. Buat agenda harian. Sangat mudah untuk mengabaikan prospek penjualan bila fokus Anda terpecah kepada urusan lainnya yang berkaitan dengan bisnis. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, buatlah jadwal rutinitas penjualan. Hal itu bisa diwujudkan dengan menyisihkan satu atau dua jam untuk menangani penjualan atau membuat target mingguan untuk menggapai 10 klien potensial. *9. Perlihatkan kesuksesan Anda. Situs perusahaan Anda bisa menjadi satu-satunya pintu penghubung antara Anda dengan konsumen. Tak hanya mampu menambah kredibilitas perusahaan, tapi upaya itu juga bisa membuat perusahaan Anda terlihat lebih profesional di mata konsumen. Schwartz merekomendasikan kepada pelaku bisnis untuk memasukkan testimoni di setiap pengalaman bisnis yang tercipta dengan klien. “Orang-orang menyukai studi kasus,” jelasnya. “Mereka (konsumen) tidak membeli ucapan, mereka membeli aksi (Anda).” *10. Menjadi pakar industri. Menurut pendapat Rosen, memposisikan diri sebagai pemimpin di bidang yang sedang Anda geluti bisa meningkatkan penjualan. Anda bisa menulis artikel, membuat blog atau mempublikasikan usaha Anda ke media untuk membangun kredibilitas. Awal bulan ini, sebagai contoh, Allis berbicara tentang tren perhiasan dalam siaran radio Martha Stewart Living Radio. “Orang-orang ingin memandang Anda sebagai seseorang yang mengenal dengan baik industri (yang Anda geluti),” jelas Schwartz. (*/ely) Salam Kilat! Semoga Jualan semakin Meningkat! Sumber : Berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun