Mohon tunggu...
Ronny P Sasmita
Ronny P Sasmita Mohon Tunggu... Analis Ekonomi Politik Internasional Financeroll Indonesia -

Penyeruput Kopi, Provokator Tawa, dan Immigrant Gelap di Negeri Kesunyian

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Meraba Rencana Suku Bunga Lanjutan Bank Sentral Amerika

8 Maret 2016   07:25 Diperbarui: 8 Maret 2016   07:33 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, perbankan akan berupaya mengganti kerugian pendapatan dengan meningkatkan bunga pinjaman. Kedua, semakin banyak negara yang memberlakukan suku bunga negatif, maka kebijakan tersebut akan semakin tidak efektif. Dan terakhir, masalah akut yang biasanya timbul di Amerika, kebijakan suku bunga negatif dapat memberikan kejutan ke pasar uang AS yang bernilai US$ 2,75 triliun. Ada kecemasan, skenario ini dapat memicu krisis finansial lain dimana dana besar di pasar uang tidak dapat mengembalikan return investasi sesuai harapan.

Ada kemungkinan segala sesuatunya justru akan kacau jika suku bunga AS dirubah menjadi negatif. Pasar uang AS merupakan yang terbesar di dunia dan banyak komitmen yang terikat di sana. Demikian juga likuiditas bagi ekonomi AS, kebijakan tersebut justru bisa merusak tatanan pasar uang dengan kapasitas destruktif yang dramatis. Kendati demikian, kondisi market mengindikasikan, jika The Fed tidak mengambil kebijakan NIRP, maka kemungkinan untuk menerapkan kebijakan kenaikan suku bunga agresif ke depannya juga akan nihil.

Sehingga pembacaan awal saya terhadap rencana the Fed adalah bahwa the Fed akan bijak membaca sinyal dari market dan tidak akan terlalu memperhatikan tren kebijakan global yang ada. Langkah the Fed untuk mengakhiri ZIRP dan quantitative easing baru saja dimbil akhir Desember lalu dan banyak sedikitnya telah merubah kebijakan moneter dunia, sama dengan apa yang terjadi pada tahun 1930-an silam. Artinya, jika menerapkan kebijakan NIRP saat ini, maka akan dinilai sebagai reaksi kepanikan Pendek kata, disaat pilihan sulit menyeruak ke permukaan, langkah The Fed yang paling mungkin adalah menunggu alias mempertahankan tingkat suku bunga sampai beberapa bulan ke depan dan akan ditinjau ulang pada semester kedua tahun ini.[caption caption="www.forbes.com"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun