Di Dekat Jendela Pesawat Terbang
Aku ingin menulis surat. Meminta maaf atas nama cermin dan kaca jendela, langit dan cahaya, juga segala yang tidak percaya kepada pagi hari. Selamat Pagi. Apa kabar?
Kenyataan ialah api yang berkobar di antara dadamu dan inginku atau segala apa yang berkibar di antara angamu dan tanganku. Di tempat sejauh dan sedekat ini, tidak ada yang
nyata melebihi hal-hal yang kabur dan mustahil disentuh, apakah aku tidur di mimpimu?
Mencintai ialah menenggelamkan diri ke dalam lautan hal kecil
yang memiliki kekuatan besar membuatku bersedih. Setiap waktu. Atau---aku takut
kedalaman, kau tau---menyaksikan hamparan hutan dari udara dan menyadari seluruh yang tampak hijau adalah kepedihan. Aku curiga pesawat ini sengaja di ciptakan sebagai cara lain memusnahkan manusia dari bumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H