Mohon tunggu...
Luluk Ramadhany
Luluk Ramadhany Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Seorang Anak Desa, Tinggal di pati jawa tengah, lulusan Tsanawiyah/SLTP.\r\nKebenaran ada di Banyak Sisi,Kadang kebenaran berada di posisi yang salah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Halaman Kedua Anas dan Nasib Karier Politiknya

15 Januari 2014   18:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_315958" align="aligncenter" width="562" caption="Ilustrasi. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Anas Urbaningrum. Gambar diambil pada Minggu (17/2/2013)."][/caption] Akhir-akhir ini publik mulai bingung dan terbelah, Atas kasus yang menimpa politisi muda AnasUrbaningrum. Satu sisi ada kontruksi yang di buat bahwa kasus Anas Urbaningrum ini adalah murni politik,sementara ada yang membangun kasus ini adalah kasus hukum.Padahal banyak tokoh yang mengatakan bahwa antara politik dan hukum bagaikan koin yang bermata dua, satu sama yang lain  mau tidak mau saling berkaitan. Mari kita tengok latar belakang perjalanan POLITIK Anas, boleh kita bilang bahwa Anas Urbaningrum mempunyai beberapa fase dalam perjalanan politiknya. Fase pertama perjalanan politik Anas kita ambil dari mei 2010 pada saat konggres partai demokrat di Bandung  sampai october 2012 yang mana Anas  terpilih sebagai Ketua Umum partai demokrat. kita akui bahwa anas urbaningrum menjadi matahari kembar yang bersanding di tahta singgasana partai Demokrat bersama Susilo Bambang Yudhoyono. bahwa sebelum Anas jadi ketua umum partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono kita ketahui jadi faktron tunggal, semua gerakan kekuasan di tangan pak SBY.Dengan kehadiran Anas menjadi ketua umum. menjadikan pengaruh Pak SBY di partai Demokrat mulai sedikit melemah.Dengan strategi-strategi yang di jalankan Anas urbaningrum,dengan membangun kontruksi politiknya dengan rajin turun ke daerah, dengan kontobilitas dia dengan membangun relasi baik dengan Sby, dengan diangkatnya Ibas jadi Sekjenya. kemudian membangun Sahabat Anas untuk membangun ekstabilitasnya kebawah, itu menjadi catatan awal. apakah ini menjadi alasan untuk membingkainya menjadi kontruksi hukum. apakah murni politik  sulit bagi kita untuk menilainya. Fase kedua terjadi pada october 2012-2013, dimana Anas urbaningrum mulai disebut-sebut dalam beberapa kasus.seperti wisma atlit dan konggres. saat itulah anas mulai terhimpit dan terdesak Di singgasana kekuasaan partai Demokrat.Dimana kita tau ada dua keinginan di dalam tubuh demokrat. di satu sisi ada pihak yang menginginkan anas untuk tetap bertahan. di ssisi lain yang ingin menyelamatkan ekstabilitas partai Demokrat  maka Anas harus mengundurkan Diri, hal ini seperti  dagelan yang terus menerus di mainkan oleh dua belah kubu. Dimanaapabila satu kubu memeinkan politik kubu yang lain membalasnya hal ini terus-menerus terjadi, Lawan politik sadar bahwa tidak mungkin menggulingkan anas dengan KLB, karena begitu kuatnya kontruksi anas di akar rumput.Februari 2013 Anas anas menjadikan tersangka, sehari setelah itu Anas menyatakan berhenti, menurut istilah anas dilucuti kekuasaanya di Demokrat. Sejak itu anas  tergusur dari panggung  Partai Demokrat, lalu membuat poros baru di Duren Sawit. Dengan membuat poros baru Di Duren sawit perlawanan anas kepada Cikeas terus Bergulir, kontruksi ini terus di bangun oleh poros duren sawit  seakan-akan bahwa kasus ini adalah murni kasus politik, dengan latar belakang  kasus politik yang secara kebetulan mengiringinya. Tetapai sangat sulit memeksany bahwa kasusu ini adalah kasus politik,karena logika politik dan Hukum berbeda landasanya, karena di hukum berbasis fakta dan data, mengingat beberapa pernyataan poros duren sawit yang tidak disertai dengan  data dan fakta yang falit seperti apa yang pernah di nyatakan Makmun Murrod tentang hadirnya bambang Wijayanto ke Cikeas.Alahkah baiknya kalau Poros Duren sawit mulai bergeser dengan perlawanan dengan kontruksi hukum dalam kasus ini. di sinilah kesempatan poros duren sawit untuk membela Anas dan membuka semuanya. Pada Tgl 10 januari 2013. Kontruksi yang di bangun oleh anas masih kontruksi politik, dengan berpidato/jumpa pers sebelum menuju Kpk, dengan menyebut beberapa hal seperti bahasa sprindik politik, pidato SBY di Jeddah di singgung, pengambil alihan,  Anas masih membangun kontruksi politik dalam jumpa pers itu,hal ini membuat opini  publik terbelah. tetapi konsekuensinya Seakan-akan anas membangun opini bahwa KPK bukan hanya institusi hukum, malah seolah-olah KPK  sudah menjadi alat politik kekuasaan, hal inilahlompatan  yang harus di pahami oleh publik,  bisa jadi hal ini menjadi interpensi kepada KPK, tapi apakah memeng KPK bisa di interpensi atas upaya interpensi itu karena sulit untuk di buktikan. Kontruksi Politik terus di bangun Anas Di KPK Hal itu bisa kita lihat saat anas jumpa pers di setelah resmi di tahan KPK, Dengan berterimaksaih kepada Abraham Samad malah khusus buat SBY. Apakah ucapat terimakasih itu merupakan halaman yang kedua Anas yang di buka Anas setelah halaman pertama di buka pada februari 2013 kemaren, karena kalau kita ingat, kita buat skripsi atau tesis halaman yang kedua adalah ucapan terimakasuh,Di halaman kedua ini ada beberapa kemungkinan, yang pertama mungkin tidak ada kartu truf yang di punyai anas, tidak ada sesuatu yang luar biasa yang akan di buka anas di halaman selanjutnya, kalau hal ini terjadi dan memang benar, kita hanya bisa membaca halaman ini sampai halaman yang kedua, hal ini tidak  ada manfaatnya bagi publik, kemungkinan yang kedua, ini hanya menjadi alat negosiasi politik anas, artinya kita jangan berharap banyak ini akan clear dan terbuka sebagai mana yang di anas akan membuka halaman berikutnya. artinya  anas punya motif dia akan menyelamatkan karir politiknya, dia ingin menjadikan ini sebagai  posisi tawar, atau loginya terbalik janmgan-jangandia membutuhkan interpensi penguasa untuk melindungi dirinya,  di jadikan negosissi hal ini bukan untuk konsumsi publik tapi hanya untuk penyelamatn akir anas,Yang ketiga, kemungkinanya adalah memeng anas mempunyai kartu trup dan amunisi, kalau memeng punya ada dua kemungkinanya, akan mengeluarkanya atau tidak, kalu tidak artinya dia tidak berani atau tidak mampu, kalau memeng tidak ada cukup sampai disini dia membuka halamnaya, kalau memeng ada publik berharap anas untuk membuka semua halamn-halamnya dan seperti yang dikatakannya Demi kebenaran dan keadilan itulah yang hanya di harap masyarakat. dan kita anas  tunggu proses hukum. Yang terakir bagia mana nasib politik Anas, kalau anas bisa bertarung di hukum, dan tidak terbukti dia tidak bersalah, maka anas akan menjadi matahari terbit yang akan terang, tapi sebaliknya anas akan tenggelam bersama senja politiknya bersama orang orang yang di sebutnya, sejarah tidak bisa di bengkok kan, sejarah akan mencatat, apakah karir politik Anas ini " tenggelam atau di bunuh dirinya sendiri karena integeritas dirinya," atau bersinar, atau di antara itu  keduanya  betul-betul terjadi dan saling berkelindan. hanaya waktu dan sejarah yang akan mencatat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun