[caption id="" align="alignnone" width="632" caption="GAMBAR:Kompas"][/caption]
Pemilu Tinggal Menghitung hari, riuh-riuh kampanye sudah menggema di mana-mana, Suhu politikpun sudah mulai panas, Semua strategi mulai di lancarkan pada saat kampanye pertama kali ini, saling serang,saling papar misi,saling keluarkan keburukan lawan politiknyapunsudah tidak asing lagi bagi kita untuk kurun waktu satu bulan kedepan. Bahakan sampai menjelang PILPRES yang akan datang.
Pada pesta Demokrasi 2014 kali ini banyaksekali tokoh-tokoh yang mencuat di kancah perpolitikan kita, serta dari berbagai latar belakang yang berbeda. Ada dua tokoh yang sedikit menyita perhatian saya, sedikitya,,bukan banyak lhooo.., Dua tokoh ini aku anggapmempunyai latar belakang yang hampir sama, dan bagi saya menarik untuk sedikit mengulas dua tokoh ini, Yang pertama adalah Gubenur DKI Joko widodo (Jokowi) ,dan yang kedua Ahmad Heriawan (AHER) Gubenur Jawa barat. Yang pertama Dua tokoh ini sama-sama berlatar belakang dari partai politik alias kader politi, Jokowi yang bernaung di bawah Bendera PDIP, sedang AHER di bawah naungan PKS, yang kedua, Dua tokoh ini saat ini mempunyai jabatan yang sama, Jokowi sebagai Gubenur DKI, sedangkan Aher sebagai Gubenur Jawa Barat,Yang ketiga, Keduanya sama-sama BAKAL CALON PRESIDEN. Jokowi Bakal calon presiden dari PDIP, sedangkan AHER Bakal calon Presidendari PKS.
Sekali lagi keduanyamasih merupakan BAKAL CALON PRESIDEN, Belum jadi calon presiden, mengapa aku bilang begitu karenasesuai dengan undang-undang yang ada, Calon presiden adalah Bakal calon presiden yang di daftarkan ke KPU oleh satu partai atau beberapa partai dengan mekanisme yang telah di atur oleh undang-undang. Menurut KPU akan mengumumkan masa pendaftaran calon presiden pada 11 sampai dengan 17 Mei 2014. Pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden dibuka KP dari 18 sampai 20 Mei 2014. Dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan pasangan calon pada 19 hingga 23 Mei 2014.Setelah itu, pasangan capres menyerahkan dokumen dan kelengkapan persyaratan sebagai capres. Yang aan diverifikasi KPU pada 26-29 Mei 2014. Nama-nama pasangan calon presiden dan wakil presiden akan ditetapkan KPU pada 31 Mei 2014. Mereka akan mengambil nomor urut pada 1 Juni 2014. Jadi Jelas JOKOWIBELUM JADI CAPRES DARI PDIP, akan tetapi baru menjadi BAKAL CALON PRESIDEN dari PDIP. Gitu aja kok ributnya sudah minta ampun,,,,,,,
Menurut pengamatan saya, dari sekian banyak kesamaan dari kedua tokoh ini ada sedikit perbedaan yang mencolok yang beberapa hari ini aku coba ikuti, Yang pertama Kedua tokoh ini Di deklarasikan partainya masing-masing sebagai Bakal calon presiden 2014, Akan tetapi sesaat setelah Jokowi di deklarasikan oleh partainya serangan langsung menghampiri Jokowi, dari berbagai penjuru arah angin Jokowi di serang, Serangan yang begitu terlihat adalah Soal tidak komitmenya Jokowiatas sumpah jabatanya, bahkan Jokowitersebar di media ada gerakan yang namanya Jokowi penghianat, Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kok Cuma Jokowi yang di Serang Kok AHER tidak,?Padahal mereka berdua itu sama-sama Sebagai bakal calon Presiden, dan sama-sama masih memangku jabatan gubenur? Kalau memang yang menyerang Jokowi itu rakyat Jakarta, Itu berarti JOkowi telah bisa mengambil hati rakyat Jakarta, Dengan adanya Gerakan Itu Rakyat Jakarta masih merindukan sosok jokowi untuk memimpin ibu kota tersebut, Dengan kata lain, ini indikasi bahwa rakyat Jakarta yang ingin perubahan, dan juga ber indikasi dalam kurun beberapakepemimpinan yang sebelumnya rakyat mungkin belum merasakan perubahan yang nyata.
Yang kedua, Kalau memang itu dari luar warga Jakarta, dalam istilah kerenya lawan politik jokowi, atau memang mengatas namakan rakyat, kok tidak sekalian Aher yang di serang dan di pertanyakan? Lagi-lagi menurut pengamatan awam saya, Karena Jokowi Mempunyai magnet yang luar biasa dengan kendaraan poliknya PDIP,Ektabilitas jokowi sulit untuk di tandingi, dari beberapa bakal calon presiden yang ada, Hal ini yang membuat gerah bakal-bakal calon presiden yang lain, selain itu Pdip yang juga mempunyai ektabilitas yang lumayan juga mempunyai Khans besar untuk menggolkan Jokowijadi capres 2014, Sementara AHER walau mempunyai ektabilitas yang lumayan, akan tetapi para lawan poliknya“ memandang sebelah mata” dalam artian para lawan poliknya bisa mengukur bahwa PKS sulit untuk menggolkan Aher jadi Capres mengingat ekstabilitas PKS akhir-akhir ini sedikit mengendor karena ada beberapa hal yang mempengaruhinya. Jadi kehadiran Aher dalam Daftar Bakal capres tidak begitu membuat gerah para politisi dan bakal calon presiden yang lain.
Dengan fenomenapolitik yang ada ini seharusnya kita yang namanya rakyat harus jeli untuk menyikapi segala realita serta dinamika po9litik yang ada. Ketakutan berlebihan dari para pendukung bakal calon presiden 2014, dengan terus menyerang Jokowi aku kira tidak akan berpengaruh terlalu besar, satu-satunya jalan untuk menghadang jokowi adalah dengan mendekat kepada rakyat serta memberi pelayanan yang nyata kepada rakyat, kalau dengan cara menyerang seperti itu aku yakin itu tidak akan berpengaruh besar, bahkan bisa jadi blunder bagibakal calon presiden yang di usungnya,……..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H