Indonesia merupakan negara kepulauan yang di anugerahi berbagai keindahan alam yang luar biasa. Mulai dari keindahan pegunungan, lautan, pantai hingga fenomena alam langka juga ada di Indonesia. Blue Fire atau Api Biru adalah fenomena yang hanya ada di dua tempat di seluruh dunia salah satunya di Kawah Ijen Banyuwangi Indonesia.Â
Secara geografis, Gunung ijen terletak dalam tiga perbatasan dua wilayah kabupaten yakni Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo. Gunung yang berada di ketinggian 2.769 meter di atas permukaan laut ini memiliki Danau Kawah Asam  dengan luas 5.466 hektar dan kedalaman 200 meter. Air danau kawah ijen berwarna biru atau hijau susu hal itu di sebabkan tingginya tingkat belerang yang terkandung di dalamnya. Aliran air danau kawah ijen mengalir ke Kali Pahit dan ditahan dengan bendungan bangunan Belanda beberapa tahun silam untuk menjaga tanaman di bawahnya dari hujan tanah dan air panas.Â
Yang menjadi primadona dalam Trip Kawah Ijen adalah Fenomena "Blue Fire" Â yang menjadi incaran para wisatawan. Tak hanya wisatawan lokal wisatawan dari berbagai belahan dunia pun rela datang jauh-jauh hanya untuk menyaksikan fenomena langka ini. Biasanya mereka para pecinta alam, fotografi, petulangan pasti sangat menyukai Kawah Ijen karena memiliki Blue Fire yang sangat indah.Â
Blue fire terjadi secara alami dari gas belerang bertekanan tinggi mencapai 600 derajar celcius  yang keluar dari celah bebatuan kemudian bercampur dengan oksigen, hal itulah yang mengakibatkan api yang keluar tidak berwarna merah melainkan berwarna biru. Namun, di balik keindahan Blue Fire banyak bahaya yang mengancam salah satunya yaitu kepulan asap belerang yang sangat berbahaya untuk pernapasan. Nah, demi keselamatan dan keamanan jika berwisata di Kawah Ijen alangkah baiknya membawa masker Gas. Namun, jika anda tidak membawanya maka anda tidak perlu risau karena toko-toko di sekitar pos banyak yang menyewakan masker tersebut.Â
Tak hanya keindahan danau kawah ijen dan fenomena Blue Fire saja, saat pendakian menuju Kawah Ijen anda bisa menyaksikan keindahan gunung Rante, Suket, Raung dan puncak gunung Merapi di atas puncak Ijen. Saat berada di kawah ijen lalu lalang para penembang belerang juga akan anda saksikan. Meskipun sangat berbahaya untuk tubuh para penambang belerang ini rela bertaruh nyawa melawan gas beracun demi menghidupi keluarga mereka.Â
Rute Pendakian Menuju Kawah Ijen
Pengalaman langka menyaksikan Blue Fire hanya bisa anda dapatkan dengan cara mendaki dari Pos Paltuding. Pos Paltuding adalah Pintu Gerbang Utama Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen atau biasa di sebut pintu gerbang pendakian kawah ijen. Total jarak pendakian ke kawah ijen sekitar 3 KM dan bisanya memakan waktu antara 2-3 jam.Â
Pendakian menuju kawah ijen menuntut ketahanan fisik yang kuat. Rute ini terasa sangat sulit jika anda adalah pendakian pemula namun, lain halnya jika anda adalah pendaki handal maka rute ini akan terasa sangat mudah. Rute pendakian menuju Kawah Ijen memiliki tekstur licin dan menanjak dengan tingkat kemiringan beragam. Lintasan awal pendakian terasa cukup berat karena struktur tanahnya berpasir dan menanjak dengan kemiringan 25-35 derajat. Lalu Lintasan kedua terasa sangat terjal sejauh 800 meter dan kemiringannya pun mencapai 45 derajat.
Blue Fire biasanya akan nampak jelas saat jam 2 hingga jam 3 pagi, jika lebih dari jam tersebut biasanya fenomena langka ini akan perlahan menghilangkan wujudnya, hal itu di sebabkan terbitnya matahari. Jadi, jika anda ingin hunting Blue Fire maka alangkah baiknya jika memulai pendakian pada jam 12 atau jam 1 dini hari. Tak sedikit pula para wisatawan yang ketinggalan menyaksikan blue fire karena kendala dalam pendakian. Tapi, meskipun begitu mereka masih bisa menyaksikan keindahan sunrise di atas puncak Ijen yang tak kalah indah dengan sunrise di Bromo.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H