Dalam tulisan saya kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya saat mengunjungi Air Terjun Tumpak Sewu atau Coban Sewu yang berada di desa Sidomulyo kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.
Awalnya saya tidak pernah tahu bahwa di Lumajang terdapat air terjun yang begitu indah dan cantik. Saya berangkat ke Lumajang bersama dengan suami dan anak saya. Kebetulan untuk menuju kawasan air terjun ini kami bisa melewati dua rute, rute yang pertama yaitu melalui Malang yaitu melewati Bululawang – Dampit – Tirtomoyo – Pronojiwo - Batas Lumajang dan Malang. Sedangkan rute yang kedua melalui Lumajang yaitu melewati jalan Nasional Rute 3 Lintas Selatan Jawa Timur. Karena kami berdomisili di Probolinggo jadi kami memilih rute yang kedua yakni rute Lumajang.
Perjalanan kami kali ini sangat menegangkan sekaligus mengesankan karena sebelum sampai di lokasi tujuan, satu-satunya jalur dari Lumajang menuju Air Terjun Tumpak Sewu yaitu harus melewati desa yang di tinggal oleh penghuninya akibat erupsi dari Gunung Semeru yang terjadi pada tanggal 4 desember 2021 silam.
Hati saya sempat terenyuh menyaksikan rumah-rumah rusak akibat sudah terlalu lama tidak berpenghuni. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan mereka saat mereka berlari menghindari bencana alam yang terjadi. Sungguh saya begitu prihatin..
Tak hanya itu saja, setelah melewati desa tanpa penghuni tersebut kami harus melewati sungai yang penuh dengan penambang pasir yaitu Curah Koboan. Di sungai tersebut dulunya terdapat sebuah jembatan penghubung desa namun akibat banjir lahar erupsi Gunung Semeru membuat jembatan tersebut putus dan rata dengan sungai. Di Curah Koboan kendaraan kami di pacu dengan pelan karena selain jalur jalannya yang cukup curam di sepanjang sungai juga terdapat aktivitas para penambang pasir. Pasir tersebut juga berasal dari banjir lahar Gunung Semeru.
Setelah melewati Curah Koboan dan berkendara selama kurang lebih 2 jam akhirnya kami sampai di lokasi wisata air terjun Tumpak Sewu. Sampai di lokasi parkir kendaraan kami istirahat sejenak di warung dan mengisi perut kami yang sudah mulai lapar akibat lamanya perjalanan.
Siapa sangka kami bertemu dengan teman kami bersama 3 orang WNA yang baru saja selesai menikmati keindahan Coban Sewu. Dia bekerja sebagai pemandu (Guide) untuk para wisatawan asing. Teman kami mengatakan bahwa banyak turis asing yang menggabungkan liburan mereka di Tumpak Sewu dengan Gunung Bromo dan Kawah Ijen Banyuwangi.
saya begitu kagum dengan Indonesia karena keindahannya mampu menghipnotis banyak wisatawan. Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan mancanegara pun begitu kagum dengan Indonesia. Saya bangga jadi orang Indonesia..
Setelah cukup berbincang dan perut kami sudah mulai kenyang akhirnya kami beranjak pergi menuju pintu masuk air terjun Tumpak Sewu. Setelah membayar tiket masuk seharga Rp. 10.000 per orang kami pun berjalan menyusuri jalan setapak yang di kelilingi pohon-pohon besar dan kebun salak yang begitu luas. Maklum, Lumajang memang terkenal sebagai sentra petani salak di Indonesia. Di sepanjang perjalanan sejauh 300 meter ini juga banyak tersedia warung yang menjual buah-buahan, minuman dan makanan. Jadi jika anda lupa membawa bekal air minum tidak perlu khawatir kehausan.
Setelah berjalan selama kurang lebih 20 menit tibalah kami di Pos Panorama Tumpak Sewu. Dari ketinggian dengan pelindung pagar besi inilah kami bisa menyaksikan keindahan tetesan air terjun yang menyerupai tirai. Sebab itulah Tumpak Sewu di kategorikan sebagai air tejun tipe Tiered. Tumpak Sewu disebut sebut memiliki seribu aliran air dimana dalam bahasa jawa disebut “sewu” sebab itulah dinamakan air tejun tumpak sewu. Air Terjun Tumpak Sewu berada 500 meter di atas permukaan laut dan memiliki tinggi 120 meter.
Melalui Pos Panorama inilah kami bisa berfoto dengan latar belakang air terjun secara langsung. Suara air terjun terdengar sangat syahdu di telinga, begitu pula dengan pemandangan di sekitarnya sangat memikat hati meskipun saat itu sedang gerimis namun tak membuat keindahan Tumpak Sewu terhapus. Saya percaya siapapun yang menyaksikan air terjun Tumpak Sewu pasti akan merasa sangat kagum dengan Indonesia.
Karena itulah banyak yang mengatakan bahwa Tumpak Sewu adalah serpihan surga yang ada di Jawa Timur. Saking indahnya Tumpak Sewu di gadang-gadang mirip seperti air terjun Niagara yang ada di perbatasan Amerika dan Kanada. Jika beruntung puncak Gunung Semeru akan terlihat ketika kita berada di atas Panorama Tumpak sewu.
Selain itu, anda juga bisa menikmati indahnya air terjun ini di pos bawah yakni di dasar air terjun. Namun, perjalanan menuju pos bawah bukanlah hal yang mudah menurutku. Pengunjung harus rela berjalan kaki menyusuri aliran sungai dan jalur tanah yang di kombinasi bambu dan di apit tebing tebing licin penuh lumut dan menuruni tangga sepanjang 800 meter dan di ujung tangga anda akan di sambut dengan keindahan Goa Tetes. Usai dari goa tetes anda akan menuruni tebing batu yang cukup curam dan menyebaringi sungai barulah anda akan sampai di dasar Air Terjun Tumpak Sewu.
Beginilah cerita saya tentang indahnya Air Terjun Tumpak Sewu atau Coban Sewu. Semoga dapat memberikan manfaat untuk para pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H