Apabila setiap orang telah terpapar informasi dan keterampilan memberikan bantuan hidup dasar tentunya kejadian kematian masal akibat kasus henti napas dan henti jantung dapat diminimalisir. Dengan demikian perawat bertanggung jawab membina dan mendudukkan peran serta fungsi  keperawatan  sebagai pelayanan profesional dalam pembangunan kesehatan sebagai profesi yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat. (Budiono, 2016).
Sejumlah perawat Hipgabi menyelenggarakan beberapa kegiatan secara rutin berantas buta bantuan hidup dasar kepada masyarakat baik di kegiatan car free day, senam, komunitas-komunitas, sekolah-sekolah, karang taruna dan kegiatan lainnya.Â
Sejumlah perawat banyak terlibat didalamnya dengan membawa boneka peraga, sehingga tidak hanya aspek pengetahuan saja yang diberikan kepada masyarakat, melainkan aspek keterampilan melakukan bantuan hidup dasar dapat dipraktikan.Â
Dalam memberikan edukasi dan praktik CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation) atau istilah yang mudah dipahami adalah pijat jantung. (Mubarak et al., 2021). Dengan guideline AHA terbaru yaitu tahun 2020 yang digunakan dalam memberikan keilmuan yang diberikan secara update dengan sequence DRS CAB (Danger, Response, Shout for help, Circulation, Airway, Breathing).(Lavonas et al., 2020). Â
Untuk memudahkannya masyarakata bisa menghafal dengan DR minta tolong CAB. Dimulai dengan amankan diri, lingkungan dan si korban, kemudian mengecek respon korban dengan menepuk bahu dan memanggil korban. Jika korban tidak merespon segera berteriak minta tolong panggil bantuan.Â
Segera cek nadi leher korban sambil melihat pernapasan korban, apabila nadi tidak teraba segera lakukan pijat jantung dengan tangan yang paling kuat diatas dada tangan korban. Â Jangan lupa posisi penolong sejajar dengan dada korban supaya tidak cedera saat pijat jantung.Â