Mohon tunggu...
Brittney VerineDyhan
Brittney VerineDyhan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Psikologi yang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Muda Kini Melek Politik

1 April 2024   12:41 Diperbarui: 1 April 2024   12:41 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2024 menjadi tahun yang penting bagi dunia politik di Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya pelaksanaan pemilihan umum (pemilu). Pemilu 2024 akan menentukan kepemimpinan nasional untuk periode selanjutnya (2024-2029). Pemilihan presiden, wakil presiden, anggota parlemen, dan pejabat lokal akan membentuk pemerintahan yang akan mengambil keputusan strategis untuk masa depan Indonesia. Pemilu menjadi salah satu pilar dalam sistem demokrasi di Indonesia. 

Partisipasi rakyat dalam pemilihan umum memberikan validasi pada pemerintahan dan lembaga-lembaga negara yang terpilih, serta menegaskan komitmen pada prinsip pemerintahan yang berdasarkan kehendak rakyat. Hasil pemilu nantinya akan mempengaruhi pembentukan kebijakan pemerintah di berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. 

Pemilu memberikan kesempatan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah sebelumnya dan merencanakan langkah-langkah pembangunan selanjutnya. Hasil pemilu yang mencerminkan aspirasi rakyat dapat memastikan kontinuitas pembangunan yang berkelanjutan. Pemimpin yang terpilih akan memiliki peran besar dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.

Keterlibatan para generasi muda dalam berpolitik tentunya akan berpengaruh besar. Mereka memiliki jumlah pemilih yang signifikan dan potensi besar untuk memengaruhi hasil pemilu. 

Partisipasi aktif mereka akan menentukan arah politik dan kebijakan negara untuk masa depan. Meleknya generasi muda akan pentingnya aktif berpartisipasi di dunia politik tidaklah terlepas dari psikologi ekologi dan kultural. Teori ekologi dalam psikologi menekankan hubungan antara individu dan lingkungannya. 

Lingkungan sosial, seperti keluarga, sekolah, dan komunitas yang berinteraksi baik secara langsung maupun tidak lansgung, berperan penting dalam membentuk sikap politik dan partisipasi generasi muda. Pada masa menjelang pemilu, banyak sekali media dan influencer yang yang mempromosikan partisipasi aktif dan nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, dan kebebasan dalam pemilu.  

Dorongan dari lingkungan baik di dunia maya untuk melek dan sadar terhadap kondisi politik di Indonesia meningkat menjelang pemilu 2024.  Observasi para generasi muda terhadap para politikus juga menjadi salah satu alasan untuk bergerak aktif di dunia politik. Kasus-kasus seperti korupsi, kolusi dan nepotisme seperti menjamur di Indonesia. 

Saat sadar bahwa suara mereka bisa mengubah dan mempengaruhi kondisi di Indoensia, mereka mulai melek dalam memilih pemimpin yang sekiranya mereka rasa terbaik. Observasi yang mereka lakukan dalam kehidupan masing-masing serta influens dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya memunculkan keinginan dan keharusan dalam diri untuk berpartisipasi secara aktif. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun