Mohon tunggu...
britaku
britaku Mohon Tunggu... Lainnya - indie writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sebagai seorang penulis indie, Britaku telah menulis dan menerbitkan beberapa karya di antaranya novel, cerpen, dan antologi puisi. Ia juga aktif menulis di blog pribadinya dan media sosial, serta berpartisipasi dalam beberapa komunitas penulis. Meskipun demikian, Britaku menganggap kegiatan menulis sebagai hobi dan bukan sebagai profesi. (https://britaku.jcink.net/) Selain menulis, Britaku juga sangat menyukai membaca. Ia menyukai berbagai genre, termasuk fiksi, non-fiksi, dan sastra klasik. Ia menganggap membaca sebagai salah satu cara terbaik untuk mengasah imajinasi dan kreativitas dalam menulis. Di samping menulis dan membaca, Britaku juga senang mendengarkan musik. Ia memiliki beragam genre musik favorit, mulai dari pop, rock, jazz, hingga klasik. Musik menjadi salah satu sumber inspirasi dan motivasi bagi Britaku dalam menulis. Secara keseluruhan, Britaku adalah seorang penulis indie yang sangat menekuni hobinya. Ia senang menulis dan membaca, serta menganggap keduanya sebagai hal yang saling mendukung dan melengkapi. Britaku juga senang mendengarkan musik sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam menulis. Hobinya yang beragam ini telah membantu Britaku untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam dunia sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siapa Bilang Indonesia Tidak Jelas Sikapnya Terhadap LGBT?

11 September 2023   19:50 Diperbarui: 11 September 2023   20:31 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdebatan mengenai sikap Indonesia terhadap LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) adalah topik yang terus hangat diperbincangkan di tengah masyarakat dunia. 

Ada berbagai pandangan yang berbeda, mulai dari yang mendukung hak-hak LGBT hingga yang menentang dengan keras atas dasar budaya, agama, dan nilai-nilai sosial. 

Dalam tulisan ini, kami akan menggali lebih dalam pemahaman terhadap sikap Indonesia terhadap LGBT, dengan mempertimbangkan berbagai perspektif yang ada.

  1. Sejarah dan Konteks

Untuk memahami sikap Indonesia terhadap LGBT, penting untuk memahami konteks sejarah, budaya, dan agama yang membentuk pandangan masyarakat terhadap isu ini.

a. Budaya: Walaupun Budaya Indonesia sangat beragam, namun Indonesia dengan tegas memiliki pandangan masyarakat terhadap LGBT. Sistem nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat tentunya harus dipengaruhi oleh tradisi, adat istiadat, dan nilai-nilai lokal. Banyak daerah di Indonesia yang merupakan bagian dari masyarakat Indonesia mempertahankan pandangan konservatif mengenai seksualitas dan gender.

b. Agama : Agama sangat memainkan peran sentral dalam membentuk sikap terhadap LGBT di Indonesia. Sebagian besar penduduk Indonesia adalah Muslim, dan Islam memiliki pandangan yang konservatif terhadap homoseksualitas. Perlu dicatat bahwa di Indonesia yang beragama lain seperti Kristen, Hindu, dan Budha,  sepatutnya memiliki perspektif yang satu suara mengenai LGBT.

c. Sejarah Hukum : Sebelum tahun 1998, Indonesia memiliki peraturan yang melarang homoseksualitas yang disebut "Kitab Undang-Undang Hukum Pidana" (KUHP). 

  1. Toleransi dan Keanekaragaman

Indonesia walaupun dikenal karena keragaman budayanya, dan keberagaman ini memiliki ketegasan mencakup pandangan tentang LGBT. Beberapa komunitas dan individu di Indonesia seharusnya tidak mendukung hak-hak LGBT dalam memperjuangkan hak - hak suara yang bernada sumbang tersebut. Mereka berpendapat bahwa negara seharusnya melindungi hak-hak individu dengan memandang orientasi seksual atau identitas gender yang jelas.

Di sisi lain, ada juga kelompok yang berupaya menularkan penyakit sosial tersebut dan membuat ancaman terhadap nilai-nilai tradisional dan agama. Mereka berargumen bahwa nilai-nilai keluarga dan moral harus dijunjung tinggi, dan LGBT sudah pasti melanggar norma-norma tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa pandangan tentang LGBT harus kompak dan seragam di seluruh Indonesia. Beberapa kota besar yang modern seperti Jakarta dan Bali sudah sepatutnya berhati - hati  tertular LGBT, juga di daerah pedesaan, pandangan yang lebih konservatif harus selalu dipertahankan.

  1. Kampanye Internasional

Pada tahun-tahun terakhir, ada perdebatan mengenai pengaruh kampanye LGBT internasional terhadap sikap Indonesia terhadap isu ini. Beberapa orang berpendapat bahwa negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, telah mencoba memengaruhi Indonesia untuk lebih menerima LGBT. Namun, pemerintah Indonesia menegaskan bahwa kebijakan dan nilai-nilai Indonesia tetap diatur oleh budaya dan norma lokal, bukan oleh tekanan asing.

  1. Kaitan dengan Kisah Nabi Luth

Dalam konteks agama Islam, banyak kisah yang menceritakan penyimpangan prilaku masyarakat terkait LGBT sebagaimana kisah Nabi Luth. Kisah ini ditemukan dalam kitab suci Al-Quran dan Al-Kitab, dan menceritakan kisah Nabi Luth yang menghadapi masyarakat yang terlibat dalam perilaku homoseksual. Hal ini telah mempengaruhi pandangan semua orang Muslim di Indonesia terhadap LGBT, karena tindakan tersebut bertentangan dengan ajaran agama.

Namun, perlu diingat bahwa interpretasi terhadap teks agama dapat beragam, dan ada banyak pemahaman yang berbeda tentang bagaimana teks-teks tersebut harus diterapkan dalam konteks modern. Beberapa pemimpin agama di Indonesia telah menekankan pesan kasih sayang, toleransi, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia dalam merespons isu LGBT.

  1. Upaya Perlindungan dan Penyuluhan

Seiring dengan pandangan masyarakat Indonesia yang semakin kompak tentang LGBT, beberapa organisasi non-pemerintah, pemerintah,  maupun aktivis bekerja keras untuk menutup hoax - hoax dari keran komunitas yang menyuarakan LGBT di Indonesia. Mereka menyediakan dukungan, penyuluhan, bagi individu yang terkena yang ingin sembuh dari LGBT. Selain itu, ada juga upaya-upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang isu LGBT, termasuk kampanye pendidikan tentang pentingnya memahami jenis kelamin dan hubungan seksual yang benar.

Sikap Indonesia terhadap LGBT tentunya bukanlah masalah yang sangat kompleks dan bervariasi. Budaya, agama, sejarah hukum, dan faktor-faktor lain sudah sangat memainkan peranan penting dalam membentuk pandangan masyarakat dan pemerintah terhadap isu ini. Meskipun ada sedikit atau beberapa pandangan yang menyimpang, penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua warga Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun