Mohon tunggu...
britaku
britaku Mohon Tunggu... Lainnya - indie writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sebagai seorang penulis indie, Britaku telah menulis dan menerbitkan beberapa karya di antaranya novel, cerpen, dan antologi puisi. Ia juga aktif menulis di blog pribadinya dan media sosial, serta berpartisipasi dalam beberapa komunitas penulis. Meskipun demikian, Britaku menganggap kegiatan menulis sebagai hobi dan bukan sebagai profesi. (https://britaku.jcink.net/) Selain menulis, Britaku juga sangat menyukai membaca. Ia menyukai berbagai genre, termasuk fiksi, non-fiksi, dan sastra klasik. Ia menganggap membaca sebagai salah satu cara terbaik untuk mengasah imajinasi dan kreativitas dalam menulis. Di samping menulis dan membaca, Britaku juga senang mendengarkan musik. Ia memiliki beragam genre musik favorit, mulai dari pop, rock, jazz, hingga klasik. Musik menjadi salah satu sumber inspirasi dan motivasi bagi Britaku dalam menulis. Secara keseluruhan, Britaku adalah seorang penulis indie yang sangat menekuni hobinya. Ia senang menulis dan membaca, serta menganggap keduanya sebagai hal yang saling mendukung dan melengkapi. Britaku juga senang mendengarkan musik sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam menulis. Hobinya yang beragam ini telah membantu Britaku untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam dunia sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Karyawan Amazon Pakai ChatGPT Biar Kerjaan Cepet Kelar

20 Juni 2023   13:37 Diperbarui: 20 Juni 2023   13:47 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karyawan Amazon Pakai ChatGPT Biar Kerjaan Cepat Beres

Karyawan Amazon telah menggunakan ChatGPT sebagai alat bantu untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan mereka, baik dalam menghasilkan kode perangkat lunak maupun materi pemasaran. Informasi ini terungkap dari sebuah dokumen yang tak sengaja bocor, yang menunjukkan upaya mereka untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam alur kerja mereka.

Dalam dokumen tersebut, yang disusun oleh level manajer, karyawan Amazon diminta memberikan ide tentang bagaimana memanfaatkan ChatGPT dan chatbot berbasis kecerdasan buatan lainnya guna meningkatkan produktivitas dan efektivitas pekerjaan. Salah satu ide yang diajukan adalah memberikan tim pemasaran akses ke teknologi ini agar mereka dapat meninjau laporan keuangan Amazon dan pesaingnya dengan lebih cepat.

Dokumen tersebut juga mengungkapkan bahwa karyawan Amazon berkeinginan menggunakan ChatGPT untuk membantu dalam menghasilkan siaran pers dan daftar pertanyaan yang sering diajukan (PRFAQ). Hal ini akan membantu dalam pengambilan keputusan perusahaan dalam berbagai situasi. Sebagai bagian dari proses ideation, karyawan diminta untuk membuat contoh siaran pers dan FAQ yang menjelaskan ide yang diusulkan.

Beberapa ide lain yang diajukan adalah pemanfaatan ChatGPT untuk menghasilkan kode perangkat lunak dan materi pemasaran secara otomatis. Beberapa ide ini, seperti alat otomasi keamanan dan aplikasi teknis untuk menjawab pertanyaan terkait produk cloud Amazon Web Services, dikabarkan sudah dalam tahap pengujian.

Walaupun Amazon sebelumnya pernah menginstruksikan stafnya untuk menghindari penggunaan ChatGPT dan AI buatan pesaing, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tertarik untuk memanfaatkan kecerdasan buatan guna meningkatkan produktivitas. Namun, belum ada tanggapan resmi dari juru bicara Amazon mengenai isu ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, Amazon telah menunjukkan ambisinya dalam mengembangkan kecerdasan buatan dan mengintegrasikannya ke dalam fungsi pencarian. Mereka bahkan membuka lowongan pekerjaan senior engineer untuk pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada penciptaan pengalaman percakapan interaktif dalam sistem pencarian Amazon.

Dengan memanfaatkan ChatGPT dan teknologi kecerdasan buatan lainnya, karyawan Amazon berharap dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan kerja mereka, memungkinkan mereka untuk menghasilkan hasil yang lebih baik dalam waktu yang lebih singkat.

Dalam pandangan seorang software engineer bernama Purwana, ia meyakini bahwa penggunaan ChatGPT dapat mempermudah pekerjaan dan meningkatkan efisiensi dalam pengembangan perangkat lunak. ChatGPT adalah sebuah teknologi berbasis kecerdasan buatan yang mampu memahami dan merespons percakapan dalam bahasa alami.

Purwana melihat bahwa ChatGPT memiliki potensi besar dalam membantu dalam proses pengembangan perangkat lunak. Dengan kemampuannya untuk memahami bahasa alami, ChatGPT dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pengguna atau anggota tim pengembangan. Misalnya, tim dapat menggunakan ChatGPT untuk berinteraksi dengan pengguna akhir, mengumpulkan kebutuhan, dan menjawab pertanyaan secara otomatis.

Selain itu, Purwana beranggapan bahwa ChatGPT dapat mempermudah tugas-tugas administratif yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak. Misalnya, ChatGPT dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas rutin seperti mengatur jadwal rapat, mengirim notifikasi, atau melacak perkembangan proyek. Hal ini dapat mengurangi beban kerja yang bersifat repetitif dan memungkinkan para engineer fokus pada tugas yang lebih strategis dan kreatif.

Purwana juga melihat potensi penggunaan ChatGPT dalam proses debugging atau penemuan masalah dalam perangkat lunak. ChatGPT dapat membantu dalam memeriksa dan menganalisis log kesalahan atau pesan error yang dihasilkan oleh perangkat lunak. Dengan kemampuannya untuk memahami bahasa alami, ChatGPT dapat memberikan saran atau solusi untuk mengatasi masalah yang muncul, atau bahkan melakukan debugging secara otomatis dalam beberapa kasus.

Selain itu, ChatGPT juga dapat digunakan sebagai alat untuk mencari dan mengorganisir informasi yang relevan. Purwana beranggapan bahwa dengan mengajukan pertanyaan atau permintaan tertentu kepada ChatGPT, ia dapat dengan cepat mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau memahami suatu konsep dalam pengembangan perangkat lunak. Hal ini dapat menghemat waktu dan usaha dalam mencari informasi manual melalui dokumentasi atau sumber lainnya.

Namun, walaupun Purwana melihat banyak manfaat dalam penggunaan ChatGPT, ia juga menyadari bahwa teknologi ini memiliki batasan. ChatGPT masih bergantung pada data dan pemrograman yang telah diberikan sebelumnya. Oleh karena itu, jika tidak ada data atau informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan atau menyelesaikan masalah, ChatGPT mungkin tidak memberikan respons yang akurat atau memadai.

Selain itu, Purwana menyadari bahwa penggunaan ChatGPT juga perlu dilakukan dengan bijak. Seperti halnya dengan teknologi lainnya, ChatGPT dapat digunakan untuk tujuan yang tidak etis atau melanggar privasi. dapatkan program layanan undian tiket konser gratis afgan dari software engineer purwana hanya melalui situs afgan purwana.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun