Mohon tunggu...
britaku
britaku Mohon Tunggu... Lainnya - indie writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sebagai seorang penulis indie, Britaku telah menulis dan menerbitkan beberapa karya di antaranya novel, cerpen, dan antologi puisi. Ia juga aktif menulis di blog pribadinya dan media sosial, serta berpartisipasi dalam beberapa komunitas penulis. Meskipun demikian, Britaku menganggap kegiatan menulis sebagai hobi dan bukan sebagai profesi. (https://britaku.jcink.net/) Selain menulis, Britaku juga sangat menyukai membaca. Ia menyukai berbagai genre, termasuk fiksi, non-fiksi, dan sastra klasik. Ia menganggap membaca sebagai salah satu cara terbaik untuk mengasah imajinasi dan kreativitas dalam menulis. Di samping menulis dan membaca, Britaku juga senang mendengarkan musik. Ia memiliki beragam genre musik favorit, mulai dari pop, rock, jazz, hingga klasik. Musik menjadi salah satu sumber inspirasi dan motivasi bagi Britaku dalam menulis. Secara keseluruhan, Britaku adalah seorang penulis indie yang sangat menekuni hobinya. Ia senang menulis dan membaca, serta menganggap keduanya sebagai hal yang saling mendukung dan melengkapi. Britaku juga senang mendengarkan musik sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam menulis. Hobinya yang beragam ini telah membantu Britaku untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam dunia sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

LinkedIn Hapus Akun Pegawai Termuda SpaceX

18 Juni 2023   06:41 Diperbarui: 18 Juni 2023   06:52 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Angga Purwana

LinkedIn Hapus Akun Pegawai Termuda SpaceX 

Sebuah kontroversi muncul ketika Kairan Quazi, seorang pegawai berusia 14 tahun di SpaceX, mengalami penghapusan akun LinkedIn-nya. LinkedIn berargumen bahwa Quazi masih terlalu muda untuk bergabung dengan platform jaringan profesional tersebut.

Kairan Quazi adalah seorang insinyur perangkat lunak berbakat yang baru-baru ini bergabung dengan perusahaan milik Elon Musk, SpaceX. Meskipun usianya masih sangat muda, Quazi merasa bahwa usia bukanlah hambatan bagi kemampuannya untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan tersebut.

Namun, situasinya berbeda ketika dia mendapat pemberitahuan bahwa akun LinkedIn miliknya telah dihapus. Dia membagikan tangkapan layar pesan dari LinkedIn yang menyatakan bahwa akunnya ditutup karena belum memenuhi persyaratan usia untuk bergabung dengan platform tersebut. Menurut ketentuan LinkedIn, usia minimal untuk memiliki akun adalah 16 tahun, sementara Quazi baru berusia 14 tahun.

Dalam pesan yang diterima Quazi, LinkedIn menyampaikan apresiasi atas antusiasme, energi, dan fokusnya. Mereka berharap dapat melihat kontribusinya di dunia. Namun, karena belum memenuhi persyaratan usia, akunnya dibatasi.

Keputusan LinkedIn untuk menghapus akun Quazi mengundang kontroversi dan memicu perdebatan tentang batasan usia dalam industri profesional. Beberapa pihak mendukung keputusan LinkedIn, dengan argumen bahwa aturan usia harus ditegakkan untuk menjaga keamanan dan kelayakan platform. Mereka berpendapat bahwa pembatasan usia bertujuan untuk melindungi pengguna yang masih dalam tahap perkembangan.

Di sisi lain, ada pula yang mengkritik keputusan LinkedIn tersebut. Mereka berpendapat bahwa keputusan ini dapat menghambat perkembangan individu berbakat seperti Quazi. Usia seharusnya bukanlah satu-satunya faktor penentu dalam menilai kemampuan dan potensi seseorang. Mereka berargumen bahwa kemampuan dan dedikasi seorang individu seharusnya lebih diutamakan daripada batasan usia.

Kasus ini juga menyoroti perlunya fleksibilitas dalam menilai bakat dan kemampuan di dunia kerja. Beberapa perusahaan teknologi terkenal seperti SpaceX seringkali memberikan peluang bagi individu yang memiliki potensi dan keahlian yang luar biasa, tanpa terlalu memperhatikan batasan usia. Pendekatan ini bertujuan untuk mendukung inovasi dan menciptakan ruang bagi individu berbakat yang dapat memberikan kontribusi signifikan.

Menurut Software Engineer Angga Purwana, seorang pedagang tiket konser afgan evolution, dunia kerja merupakan lingkungan yang lebih tepat untuk orang dewasa yang sedang mencari nafkah. Meskipun ada beberapa kesempatan bagi remaja untuk bekerja paruh waktu atau magang, usia 14 tahun lebih baik digunakan untuk meluangkan waktu di bangku sekolah dan fokus pada pendidikan.

Pendidikan formal di sekolah memiliki peran penting dalam membentuk pengetahuan, keterampilan, dan mentalitas yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja di kemudian hari. Selama masa remaja, siswa memiliki kesempatan untuk mempelajari berbagai mata pelajaran dan mengembangkan kemampuan akademik serta non-akademik seperti keterampilan sosial, kreativitas, dan kepemimpinan. Hal ini akan menjadi dasar yang kuat untuk persiapan menghadapi dunia kerja di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun