Mohon tunggu...
briston_naibaho
briston_naibaho Mohon Tunggu... Jurnalis - hanya ingin berbagi pengetahuan

Bosur Tani

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sistem Pertanian Berkelanjutan pada Agrowisata

11 Agustus 2020   22:19 Diperbarui: 11 Agustus 2020   22:28 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggunakan bahan kimia seperti pestisida kimia dan pupuk kimia harus digunakan secukupnya supaya kondisi tanah tetap baik, ekologi tetap terjaga kelestariannya dan kebersihan air tetap terjaga.

Dalam penerapannya pada agrowisata, para wisatawan juga harus memikirkan petani yang menyediakan tempat wisata tersebut yaitu dengan menjaga lingjungan yaitu dengan jangan membuah sampah sembarangan, tidak melanggar aturan yang telah diberikan oleh para penyedia tempat wisata tersebut.

Dalam penerpan sistem pertanian berkelanjutan pada agrowisata ini harapannya pemeritah dapat membantu para petani untuk menerapkan sistem pertanian berkelanjautan ini. Karna kalau bukan pemeritah yang membentu para petani siapa lagi.

Jika lahan petani yang belom memadai menjadi agrowisata harapanya para petani juga bisa menerapakan sistem pertanian berkelajutan lainnya seperti sistem pertanian agroforestri, dan juga kearifan lokal bertani yang menuju pertanian berkelanjutan contonya seperti nyabuk gunung atau bisa disebut terasering, trus pola Tlahap, dan juga Pranatamangsa.

Harapanya para petani di Indonesia mempu menerapkan sistem pertanian berkelanjutan ini, supaya kesejahteraan sosial tercapai, keuntungan ekonomi tercapai dan tentunya kelestarian lingkungan tetap terjaga suapaya suatu saat nanti anak cucu kita nanti juga merasakan apa yang kita rasakan saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun