Mohon tunggu...
ade mulyana
ade mulyana Mohon Tunggu... -

life is my family

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Sedikit jauh lebih Nikmat dibandingkan Banyak Tapi untuk Hura-Hura"

1 November 2013   21:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:42 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasa malam yang ceria dengan tangisan indah sang buah hati, Sedikit berbagi motivasi yang membuat kita mulai tergerak untuk berubah.

Nikmat Hidup sangatlah banyak jika kita pikirkan & renungkan mulai dari hal terkecil hingga yang besar, banyak sekali bahkan banyak rizki yang tak terduga. Banyak orang mengeluh dengan harta yang dimilikinya merasa masih  kurang puas padahal sudah memiliki rumah mewah, mobil mewah, & sawah bahkan tanah yang berhektar-hektar dengan didukung propesi seorang CPNS yang serba ada . bahkan tak sadarkan diri masih ada tentangganya  yang kelaparan dan mungkin saja hampir sekarat karena belum dapat makan beberapa hari.Hidup untuk mencari harta tak akan pernah ada putus dan tamatnya kecuali kematian yang menghampirinya.Namun harta yang dipakai untuk hidup dijalankan dalam jalan yang benar adalah sebuah rizki yang indah & barokah .Keluhan tidak akan pernah menyelesaikan masalah,rasa iri tidak akan pernah membuahkan hasil yang berkah & bahkan putus asa yang akan membuat hidup terjerumus dalam rasa sesal yang amat dalam.

Cobalah rasakan nikmat dalam hidup kita dengan tulus dan rasa syukur  yang amat ikhlas dari diri kita niscahya seberapa banyak pun rizki kita akan terasa jauh lebih bermamfaat nikmatnya dar ipada rizki yang banyak namun hanya untuk dipakai untuk berpoya-poya & berhura-hura.

Dan selain itu juga sedekah sangatlah perlu setelah tertanamnya rasa syukur dalam diri & hidup kita,sedekahpun sama dengan rasa syukur tadi, Sedekahlah semampu & sebisa kita bukan hanya dengan uang dan barang-barang lainnya bahkan jauh lebih bagus bersedekah dengan tenaga dan keahlian kita.

Hidup didunia tak semudah membalikan telapak tangan tapi hidup di dunia sesulit melihat telinga kita sendiri secara langsung, tidak menggunakan cermin. Telinga itu ada dalam diri kita & menyatu bersatukan anggota badan namun sulit dilihat atau di mengerti begitulah hidup yang sesungguhnya di dunia ini.Maka dari itu syukurilah apa yang kita miliki,bersedekahlah bagi yang tak mampu jangan biarkan saudara kita masih ada yang tidak bisa memasukan sebutir nasi pada perutnya.Badan gemuk bukan berarti tak bisa renang, badan kurus bukan berarti tak bisa mengangkat benda berat, badan pendek bukan berati tidak bisa mengambil benda yang tinggi  &  badan tinggi bukan berarti juga tidak bisa merankak memasuki lubang yang rendah.Hidup dengan akal  &  ilmu yang akan mengantarkan kita kepada sesuatu hal yang tak mungkin bisa kita "kira-kira" atau" Seakan-akan", Percayalah dengan rasa syukur yang banyak walaupub dalam rizki yang sedikit akan membuat kita & keluarga kita tetap terjaga dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun