kala itu bising tiupan angin membawaku padamu
Pada perasaan yang tak menentu
Aurora di selatan membuatku takjub
Seperti indahnya dirimu, kala itu
Di kala kau masih menyandarkan bahu di ujung jalan yang tak berliku
Dersik yang kian membalun hari dengan lembut
Mengayunkan dedaunan seolah menari mengusap jemari
Senja mulai memunculkan rona sejuk dipandang mata
Mimpiku, mimpimu mengitari bumi
Segalanya telah pergi
Aku dengan dersik membawa sepotong hati yang kau beriÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!