Mohon tunggu...
Brina👸
Brina👸 Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Just a girl

Menulislah sebab kegelisahan yang kamu rasa. Sebab tidak semua orang mampu mengerti ucapanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Proklamasi Cinta

25 Februari 2020   12:53 Diperbarui: 25 Februari 2020   12:56 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadirnya kamu membuatku tak berhenti tertawa. Meski kutahu banyak orang yang bisa membuatku tertawa selain kamu. Tapi, aku takut untuk mengatakan aku jatuh cinta sama kamu. Aku takut ketika kamu tahu perasaanku, kamu malah menjauh dariku.

Biar begini adanya. Menikmati masa terindah sampai waktu yang menentukan. Diam-diam mencintaimu sungguh mengasyikan.

Tapi, apakah kamu tahu? Ketika aku menulis namamu di buku harianku. Sejak saat itu kamu terpatri di hati. Berharap tidak ada peristiwa saling melukai.

Jika suatu saat ada yang terluka. Entah aku atau kamu. Itu artinya, kita terlalu besar menarug harapan di dalamnya.

Hati memang tidak bisa kita setir ke mana seharusnya ia berlabuh. Kadang ia berlabuh pada hati yang salah. Hanya dengan alasan terlanjur nyaman.
Nyaman, apa bisa dikatakan cinta?

Sekolah, 25 Februari 2020
di heningnya jam istirahat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun