Mohon tunggu...
Brina👸
Brina👸 Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Just a girl

Menulislah sebab kegelisahan yang kamu rasa. Sebab tidak semua orang mampu mengerti ucapanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kosong

16 Maret 2019   21:29 Diperbarui: 16 Maret 2019   22:12 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pernahkah kau merasa suatu perasaan
Dimana kamu sendiri tak tahu tentang perasaanmu
Kamu tidak bisa mendekripsikannya
Dan keaadaan seperti itu yang kini sedang kurasa
Tiba- tiba aku merasa terasingkan
Tiba- tiba aku merasa terabaikan

Sementara derasnya hujan
Kini mewakili air mata yang telah lama ku pendam
Disertai angan yang berkepanjangan menembus malam fartamorgana
Ternyata dirimu hanya sekelebat duka
Yang belum menemui ujungnya

Fana
Kisah kita sempat menggema
Menelusuri telinga kita berdua
Namun hanya lewat saja
Tidak untuk singgah selamanya

I Love You, Dear

160319

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun