Mohon tunggu...
Brina👸
Brina👸 Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Just a girl

Menulislah sebab kegelisahan yang kamu rasa. Sebab tidak semua orang mampu mengerti ucapanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rangkaian Kata

8 Januari 2019   22:22 Diperbarui: 8 Januari 2019   22:52 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak lagi penting bagimu. Nyatanya kau benar. Semua akan berhenti pada waktunya. Tapi apakah rindu bisa berhenti?

Kini semua kembali pada asal; kita seperti dua manusia yang tidak pernah saling mengenal. Kau asing bagiku. Entah aku bagimu.

Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Apa kau sedang tidak baik-baik saja? Kuharap kamu mengerti, bagaimana rasanya kehilangan. Bagaimana rasanya tanpa kabar.

Aku bukan menuntut. Aku hanya sedang rindu. Rindu akan segala hal yang selalu membuatku tertawa sebab pesan-pesan konyolmu.

Ah, sudahlah! Itu hanya perasaanku. Selamat malam. Selamat istirahat, Dear.

Sumedang, 08 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun