Mohon tunggu...
Brina👸
Brina👸 Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Just a girl

Menulislah sebab kegelisahan yang kamu rasa. Sebab tidak semua orang mampu mengerti ucapanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Masih Sama

15 Desember 2018   22:12 Diperbarui: 15 Desember 2018   22:19 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum akhirnya kita sama-sama saling melupa, kamu begitu erat menggenggamku. Perlahan mulai renggang, lalu kamu benar-benar melepaskan genggaman itu. Sebenarnya, aku tidak ingin itu terjadi. Aku selalu berusaha berlama-lama disampingmu. Berpikir keras mencari topik pembicaraan. Kadangkala aku melihat kembali chating kita di WhatsApp, tidak ada yang membahas hal yang serius. Kalaupun ada, bisa di hitung dengan jari.

Aku senang bisa tertawa bersamamu. Meski sekarang kamu suka menghilang dengan tiba-tiba. Kadang aku rindu. Mau nanya kamu kemana seharian ini, tapi aku sadar diri, aku siapamu? Aku tidak berhak untuk hal itu. Dalam hati ingin sekali bertanya tentang hubunganmu dengan seseorang yang pernah kamu ceritakan padaku. Seseorang yang katamu paling kamu cintai. Seseorang yang katamu banyak sekali yang menginginkannya.

Aku rindu mendengarmu marah-marah karena cemburu. Aku rindu sifat gak jelas kamu yang kamu gunakan untuk menghiburku. Aku rindu dibuat kesal dengan semua tingkah konyolmu. Aku rindu segalanya tentang kamu. Sesak rasanya ketika aku sadar bahwa kamu mulai tidak memprioritaskan aku. Tersayat rasannya saat kutahu kamu mulai berhubungan lagi dengannya. Seseorang yang dengan sangat lantang mengatakan benci pada kehadiranku. Maaf atas kata-kataku yang pernah menyakitimu.

Terimakasih atas kesempatan untuk mengenal hingga sejauh ini. Terimakasih untuk banyak hal yang kamu berikan padaku. Aku masih tetap disini menanti kamu kembali. Datanglah padaku jika kamu merasa rapuh. Aku masih menerimamu dengan utuh.

Sumedang, 15 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun