Erosi terjadi ketika gelombang laut menghantam tebing, mengikis batuan dan tanah. Proses ini dipengaruhi oleh kekuatan gelombang, kekerasan material, dan kemiringan tebing. Di daerah dengan gelombang kuat, erosi dapat terjadi dengan cepat, membentuk tebing yang curam dan menghilangkan material pantai.
Sedimentasi
Setelah material terkikis, partikel-partikel tersebut dapat terbawa oleh arus laut dan deposit di area yang lebih tenang. Proses ini menciptakan pantai baru seiring waktu. Jenis material yang terakumulasi di pantai bervariasi, mulai dari pasir halus hingga kerikil besar, tergantung pada sumber erosi dan kondisi lingkungan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Pantai
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan pantai meliputi:
- Topografi dan Geologi: Bentuk daratan di sekitar pantai dapat mempengaruhi arus dan gelombang, yang pada gilirannya mempengaruhi erosi dan sedimentasi.
- Kondisi Iklim: Suhu, curah hujan, dan pola angin dapat mempengaruhi kondisi gelombang dan arus laut.
- Aktivitas Manusia: Pembangunan, reklamasi, dan aktivitas industri dapat merubah aliran air dan mengganggu proses alami pembentukan pantai.
Jenis-Jenis Pantai Berdasarkan Proses Pembentukannya
Pantai Tertimbun (Accumulation Beaches)
Pantai ini terbentuk dari akumulasi material yang dihasilkan dari erosi, biasanya di daerah dengan arus laut yang lemah. Proses sedimentasi berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan erosi, sehingga material dapat menumpuk membentuk pantai yang luas. Contoh yang umum adalah pantai berpasir.
Pantai Erosi (Erosional Beaches)
Sebaliknya, pantai erosi terjadi di daerah dengan arus kuat dan gelombang tinggi, di mana laju erosi lebih cepat daripada sedimentasi. Pantai ini sering kali memiliki tebing curam dan sedikit atau tidak ada akumulasi pasir. Contoh yang sering dijumpai adalah pantai berbatu.
Pantai Terumbu (Coral Reefs Beaches)