Penanaman Toga di Balai Desa Perunggahan Wetan

Pada 4 Mei 2021 beberapa mahasiswa membantu penanaman kembali TOGA di Balai Desa Perunggahan Wetan. TOGA adalah singatan dari Taman Obat Keluarga yang memiliki fungsi sebagai penyedia obat, TOGA sendiri memenuhi berbagai fungsi yaitu upaya kesehatan preventif, peningkatan derajat kesehatan, kuratif, dan rehabilitatif. 

TOGA juga berfungsi sebagai upaya untuk pelestarian tanaman obat dan bisa digunakan untuk masyarakat sekitar dengan tujuan untuk mendapatkan informasi baru dan lain sebagainya.

Berikut adalah fungsi serta manfaat TOGA:

Fungsi TOGA

1. Sebagai sarana mendekatkan tanaman obat kepada masyarakat untuk upaya kesehatan mandiri.
2. Sebagai pendayagunaan tanaman obat yang dapat diarahkan untuk peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit , penyembuhan penyakit , dan pemulihan kesehatan .
3. Melestarikan budaya pengobatan tradisional sebagai warisan leluhur dengan memanfaatkan tanaman yang berkhasiat.

Manfaat TOGA

1. TOGA mempunyai manfaat sebagai upaya kesehatan preventif (pencegahan penyakit), promotif (peningkatan derajat kesehatan), kuratif (penyembuhan penyakit), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
2. TOGA mempunyai manfaat sebagai mendukung menciptakan kesehatan dan kesejahteraan  keluarga antara lain sebagai sarana untuk (1) memperbaiki status gizi keluarga, (2) menambah penghasilan keluarga, (3) meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman, (4) melestarikan tanaman obat dan budaya bangsa.

Jenis-jenis Tanaman Obat

Jenis tanaman obat yang banyak ditanam di dalam TOGA secara umum sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Penamaan jenis tanaman obat dengan menyertakan nama ilmiah (latin) selain nama nasional dan nama lokal dimaksudkan agar antara tanaman obat yang satu dengan lainya tidak tertukar.

Pertelaan Tanaman Obat

Pertelaan tanaman obat yaitu menerangkan atau menyebutkan ciri-ciri bagian tanaman seperti batang, daun, bunga, buah dan biji dari masing-masing jenis tanaman obat. Kenapa hal ini penting untuk diketahui? karena dengan menyebutkan ciri-ciri tersebut sehingga kita tau kegunaan antara bagian tanaman yang satu terhadap bagian tanaman dari jenis tanaman obat lainnya dan juga ketika ingin menggunakannya kita tidak tertukar. Contohnya bardasarkan penampang batang yang berbentuk bulat dan pipih. 

Berdasarkan bentuk daun yang dibedakan menjadi bentuk bulat, berbangun perisai, jorong, lonjong,  dan lanset. Bentuk bawah/pangkal daun yang berlekuk (berbentuk jantung, ginjal) dan tidak berlekuk (bulat telur, segi tiga, belah ketupat). Berdasarkan tulang daun, menyirip, menjari, melengkung, dan lurus / sejajar.

Adapun berdasarkan letak bunga yang dibedakan menjadi bunga terminal bila letaknya diujung cabang atau ujung batang; dan bunga aksiler apabila bunga terletak diketiak daun. Bentuk dasar bunga yang dapat dijumpai biasanya bentuk rata, kerucut, cawan, dan mangkuk.

Buah juga dibedakan menjadi buah semu dan buah asli,berbuah buni atau batu. Biji juga memiliki berbagai bentuk,  misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Tanaman obat berumah satu dan berumah dua. Tanaman obat mempunyai biji monokotil dan dikotil, tanaman obat berakar serabut dan tunggang. Tanaman obat penghasil umbi, rimpang, akar (radix), daun, kulit batang, bunga, buah, dan biji.

Kandungan tanaman obat berkhasiat obat diharapkan dapat sebagai pedoman pemanfaatan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Kandungan bahan kimia di dalam tanaman obat adalah banyak macamnya.

Diadakannya penanaman kembali TOGA ini bertujuan untuk memperbarui tanaman yang ada dan juga menambah variasi dan merawat tanaman yang sudah ada. Dengan adanya tanaman TOGA ini diharapkan masyarakat dapat memetik manfaat dari adanya TOGA ini yang dimana tentunya hal ini sangat berguna atau bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan berbagai fungsi dan manfaat yang telah disebutkan diatas.