Mohon tunggu...
Brillyant YolanditaIswanda
Brillyant YolanditaIswanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Small business owner

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Usaha Coklat Lokal dengan Rasa Autentik Menjadi Primadona di Pasar Kuliner

9 Desember 2024   08:52 Diperbarui: 9 Desember 2024   11:55 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nur laila safitri, perempuan cantik asal kudus yang berhasil membangun bisnis coklatnya. Merintis usaha yang mulai dari awal, dengan tekad resign dari tempat kerja yang sebelumnya dan hanya berbekal dengan uang Rp. 150.000 saja. Siapa sangka dengan modal yang tipis itu dapat mengembangkan usaha kecilnya dan diberi nama dengan Nurry Choco telah berdiri sejak 2015 silam, kini usia Nurry Choco telah menginjak 9 tahun.

Coklat karakter, merupakan produk pertama yang di produksi langsung oleh kak Laila. Alasan kak Laila memilih coklat karakter karena dianggap menarik, dengan bentuknya yang beraneka ragam bentuk yang lucu-lucu mampu membuat konsumen tertarik, khususnya anak kecil. Selain melakukan penjualan secara offline kak Laila juga memasarkan produknya melalui marketplace, meski pada tahun 2015 marketplace tidak seramai sekarang. Namun usaha itu ternyata membuahkan hasil, orderan online yang awalnya dalam jumlah kecil mulai bertambah secara signifikan. 

Harga yang dibandrol pada ukuran 100gr nya terbilang cukup ekonomis, hanya kisaran mulai Rp. 17.000 sampai Rp. 20.000 saja, tergantung pada jenis pemesanan pelanggan.

Tahun terus berganti, Nurry Choco pun telah lebih berkembang dari sebelumnya. Jika pada awalnya semua produksi dikerjakan sendiri dan hanya dirumah saja, kini telah berkembang dengan adanya fasilitas rumah produksi juga dilengkapi dengan bantuan karyawan yang dimilikinya. Selain memiliki nama di kotanya sendiri atau di Kudus, Nurry Choco dengan produk coklat karakter itu perlahan mulai memasuki ranah pusat oleh-oleh besar yang ada di luar kota, seperti di Jogjakarta. 

Pada setiap hari-hari besar seperti momen lebaran, valentine dan natal, membuat tingkat produksi Nurry Choco meningkat sejalan dengan orderan coklat yang terus masuk. Biasnaya dalam momen lebaran, Nurry Choco menerima pesanan coklat yang bisa di custom seperti hampers. Selain di hari-hari besar pesanan coklat juga bisa dikerjakan oleh kak Laila jika ada pesanan masuk. 

Meski sudah terbilang sukses pada coklat karakternya tidak membuat Kak Laila tutup mata dengan berkembangan coklat saat ini, melalui seminar-seminar yang diikuti dan pembekalan dari Dinas Koperasi UMKM membuat Kak Laila terus mengasah kemampuannya dalam berbisnis juga berinovasi hingga tercipta ide untuk memasarkan coklat tempe di kota Kudus. 

Terdengar aneh mungkin pada awalnya, namun dengan percaya diri dan memiliki skill juga basic yang mumpuni kak Laila mencoba mengembangkan ide tersebut. Tapi diluar dugaan coklat tempe yang dianggap aneh itu memiliki rasa autentik yang khas, dengan perpaduan coklat dan olahan kacang tempe yang gurih. Coklat tempe diterima baik oleh pasaran coklat diluar sana, baik dari offline store, online store maupun di pusat oleh-oleh yang terus melakukan pesanan ulang pada coklat tempe.

Pemasaran dari coklat tempe ini ternyata mampu bersaing dengan coklat karakter. Orderan berulang yang terus masuk pada coklat tempe membuat Kak Laila terharu. Ide usaha yang tidak disangka itu mampu menaikkan nama Nurry Choco semakin baik lagi. Berbagai macam testimoni dari pelanggan yang setia terus diberikan. Selain mengutamakan kualitas Nurry Choco juga selalu memperhatikan saran yang diberikan oleh konsumen mereka.

"Sebagai anak muda asah lah skill kalian, bangun lah bisnis kecil bagi diri sendiri. Karena kita enggak akan tahu bisnis kecil itu suatu saat yang akan menjadi lapangan usaha untuk banyak orang, dan mampu bermanfaat bagi siapa saja." Ujar Kak Laila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun