6. Ramalan mikro dan ramalan jangka pendek
Contoh : hak praktisi, politisi untuk politik, pengusaha untuk bisnis, polisi uutuk kriminalitas.
7. Ramalan makro dan ramalan jangka panjang
Contoh : hak para filsuf
8. Ramalan makro dan ramalan jangka menengah
Contoh : hak sejarawan dan ilmu sosial lainnya
Ada pula ramalan yang bersifat kuantitatif seperti pertambahan penduduk, pengunjung pariwisata dan ramalan yang bersifat kualitatif seperti politik, masyarakat, agama, seni. Ekstrapolasi sejarah terkadang bersifat spekulatif dan penuh dengan ketidakpastian sehingga banyak yang harus diperhitungkan ketika akan meramal masa depan seperti perubahan sosial, perubahan ekonomi, perubahan politik, peristiwa yang mengubah, dan perubahan kejiwaan para pelaku sejarah.Â
Dan siapakah yang sering membutuhkan sebuah ramalan ? yaitu politisi, birokrasi, organisasi masyarakat dan organisasi sosial politik karena tanpa pandangan ke masa depan, mereka seolah - olah akan "meloncat dalam gelap". Tetapi dengan beberapa contoh ramalan diatas menunjukkan bahwa sesuatu yang disebut ramalan belum pasti terjadi dan sangat memungkinkan tidak sesuai dari ramalan yang sudah disebutkan. Jadi, jangan mudah mempercayai sebuah ramalan.
Sumber :
1. Kuntowijoyo, 1995. Ramalan Sejarah. In: Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, pp. 159 - 160.
2. Penjelasan Prof. Dr. Purnawan Basundoro M.hum., Dosen Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sejarah Universitas Airlangga