Mohon tunggu...
Jurnalis KW 2
Jurnalis KW 2 Mohon Tunggu... profesional -

phlegmatis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bisnis Beha Nokita Morzina dan Impian Nyokap yang Terkabul (9)

30 Januari 2016   07:01 Diperbarui: 30 Januari 2016   08:06 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Terus terang gue bingung, kenapa Nyokap mengidolakan artis yang nggak inspiratif model Nokita ini. Tapi sebagai anak yang nggak mau kayak Malin Kundang, gue nggak banyak protes. Biarlah Nyokap hepi dengan apa yang dia sukai. Bukankah membuat hepi nyokap bisa nambah pahala buat gue?

Oh iya, pasti loe pada bingung, urusan apa Pemred nyuruh gue ngeliput Nokita. Ya, kan? Ngaku deh! Nggak bayar kok...hehehe. Jadi gini, polisi baru aja gerebek sebuah hotel mewah. Di hotel mewah itu tertangkap dua artis, salah seorang adalah Nokita itu. Kabarnya, dua artis itu siap buat "dipake" *tahu deh maksud kalimat ini kan?* sama pelanggan hotel mewah tersebut.

"Ini kasus prostitusi online, To," ujar Pemred. "Loe, harus dapat statement dari Nokita dan polisi..."

Saat ini gue ada di kantor polisi bersama Nyokap. Loe tahu apa yang dipake Nyokap buat ketemu Nokita? Kebaya komplet pake konde, cuyyy! Awalnya gue sempat sedikit protes dengan pakaian Nyokap yang nggak nyambung itu. Gue udah bilang ke Nyokap kalo pakaian yang dipake Nyokap itu lebih cuocok dikenakan pas wisuda, kondangan, atau pas ke diskotik *yang terakhir malah nggak nyambung blass*.

Selain kebaya plus konde, yang bikin nggak nyambung adalah pin yang ditempelkan di kebaya itu. Coba tebak apa? Kalo motif bunga masih nyambung lah. You know what? Pin di kebaya itu bergambar Gundala Putra Petir. Gue nggak habis pikir, kenapa tokoh komik itu yang dipasang.

"Nyak pake begini supaya terlihat kayak orang Indonesia, ngerti?" jelas Nyokap. "Termasuk pin bergambar Gundala ini. Loe tahu kan Gundala adalah superhero asli Indonesia..."

"Iya, sih, tapi kayaknya nggak pas deh, Nyak," protes gue.

"Elo mau Nyak pake pakaian kayak Cherrybells atau Agnez Monica?"

"Ya, enggak juga..."

"Nah, makanya. Kita sebagai orang Indonesia wajib bangga dengan pakaian budaya kita..."

Terus terang memang gue nggak suka kalo Nyokap pake pakaian kayak Cherrybells yang Jepang banget itu. Atau pakaian ala Agnez yang menerawang, sehingga memperlihatkan belahan gunung. Buat gue, itu juga bukan Indonesia banget. Batik atau kebaya memang terlihat Indonesia. Termasuk superhero Gundala Putra Petir yang terlihat Indonesia, ketimbang Ultraman atau Power Rangers yang Jepang banget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun