Mohon tunggu...
Brilliant SandynigyFernando
Brilliant SandynigyFernando Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Nama : Brilliant Sandynigy Fernando TTL : 10 januari 2003, Kediri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wabah Covid-19 dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan Sosial

31 Juli 2021   18:30 Diperbarui: 31 Juli 2021   18:34 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Virus Corona adalah virus yang menyerang system pernapasan manusia yang disebabkan severe acute respiratory syndrome coronavirus 2( SARS-CoV-2). Virus ini pertama kali muncul di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Virus ini meyebar melalui kontak fisik dari orang ke orangyang mebuat penyebaran virus ini menjadi sangat cepat. Virus ini menimbulkan gejala-gejala penyakit seperti penyakit flu. 

Gejala umum yang ditimbulkan seperti: demam, batuk kering, sesak napas, dan kelelahan . Sedangkan gejala tidak umum yang ditimbulkan antara lain: rasa tidak nyaman atau nyeri, nyeri tenggorokan, diare, konjungtivitis (mata merah), sakit kepala, hilangnya indra perasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki. Virus ini bisa menular melalui droplet yaitu cairan yang dikeluarkan tubuh, penderita penyakit biasanya mengeluarkan cairan dari tubuhnya yang terinfeksi oleh virus corona seperti air liur, ingus, dan dahak. 

Apabila penderita melakukan kontak fisik dengan orang lain lalu cairan tersebut masuk ke tubuh orang lain baik melalui hidung, mulut, mata, maupun telinga, maka virus dalam cairan tersebut akan menginfeksi orang tersebut, apabila immunitas orang yang terinfeksi virus dalam keadaan tidak baik, maka akan menyebabkan orang yang terinfeksi menjadi sakit. Tidak hanya itu virus itu juga bisa ada pada benda-benda yang kita gunakan sehari-hari, oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri, seperti rutin mencuci tangan, menggunakan masker, menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak dengan orang sekitar, menjaga lingkungan tetap bersih, rutin berolahraga setap hari, makan makanan yang bersih sehat bergizi, serta menjaga waktu istirahat tetap cukup, agar tubuh kita tetap sehat dan tidak terjangkit virus corona.

Hal ini membuat pemerintah menerapkan protokol kesehatan sehingga aktivitas sosial berubah drastis dimana aktivitas yang dulu rutin dilakukan tidak bisa lagi dilakukan karena  pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) aktivitas yang dilakukan di luar rumah dibatasi oleh pemerintah untuk mengurangi persebaran virus corona, sekolah yang dulu tatap muka kini harus dilakukan secara jarak jauh menggunakan media internet. 

Tempat kerja seperti Toko, pasar, kantor yang dulu ramai kini ditutup untuk menghindari kerumunan massa, Sarana transportasi dibatasi sehingga berpergian antar wilayah dilarang. Karena aktivitas secara langsung dilarang, hal ini menyebabkan layanan online menjadi ramai, aktivitas jual beli kini mulai dilakukan secara online. Akan tetapi hal ini menimbulkan beberapa masalah terkait kebutuhan pokok, masyarakat yang tidak bisa bekerja tidak mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti makan, tempat tinggal, dan fasilitas untuk menunjang kebutuhan hidup. 

Sehingga banyak yang mengabaikan protokol kesehatan untuk melakukan kegiatan di luar rumah, alhasil penderita COVID19 semakin bertambah banyak, hal itu diperparah dengan sikap masyarakat yang kontra terhadap COVID19 dan kebijakan pemerintah, hal ini dibuktikan dengan bertambahnya jumlah pasien covid yang mencapai 45.416 kasus baru, di Indonesia sendiri kasus Covid yang tercatat ada sebanyak 3,29 juta orang. Untuk mengetahui orang terjangkit covid atau tidak bisa dilakukan tes seperti Rapid test dan SWAB test. 

Apabila orang yang di tes diketahui positif COVID maka orang tersebut harus melakukan isolasi, orang yang baru melakukan perjalanan dari tempat lain harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari untuk menghindari kemungkinan penularan virus, di Indonesia sendiri vaksin yang bisa diberikan ada 3 yaitu: Vaksin Sinovac, Vaksin Astrazeneca, Vaksin Sinopharm, akan tetapi sebagian masyarakat tidak mempercayai manfaat vaksin dan memilih tidak memvaksinkan diri sehingga jumlah korban tetap meningkat.

Oleh karena itu kita harus benar-benar meneliti tentang kebenaran suatu berita serta menaati peraturan yang tidak merugikan agar korban tidak bertambah lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun