Magelang, Jawa Tengah -- Stunting merupakan suatu kondisi dimana anak di bawah usia 5 tahun tidak mampu tumbuh akibat gizi buruk yang kronis, dan terjadi di berbagai daerah di Indonesia adalah hal yang umum dan masih menjadi masalah serius. Angka stunting masih relatif tinggi di Desa Pagergunung, Kecamatan Ngabrak, Provinsi Magelang.
Melihat situasi tersebut, mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro 2023/2024 yang ditempatkan di Desa Pagergunung bekerjasama dengan pemerintah desa dalam mengatasi stunting. Salah satu program kerja yang mereka laksanakan adalah fortifikasi pangan melalui produksi nugget ayam wortel dan sayur.
Nugget ayam sayur wortel dipilih karena beberapa alasan:
- Mudah disiapkan dan disukai anak-anak.
- Harga bahan baku relatif terjangkau.
- Kaya akan protein dan vitamin yang penting untuk tumbuh kembang anak.
Cara membuat nugget ayam sayur wortel:
- Cincang halus ayam dan wortel.
- Campur dengan tepung terigu, telur, bumbu halus dan sedikit air.
- Bentuk menjadi nugget dan goreng hingga matang.
Kegiatan Sosialisasi dan edukasi:
Mahasiswa KKN Undip juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat desa Pagergunung akan pentingnya pola makan seimbang untuk mencegah stunting.
Kegiatan ini meliputi:
- Penyuluhan mengenai stunting dan gizi seimbang.
- Demonstrasi pembuatan nugget ayam sayur wortel.
- Sampel nugget ayam wortel dan sayur dibagikan kepada warga.
Dampak program kerja:
Program kerja fortifikasi dengan nugget ayam dan wortel mendapat respon positif dari masyarakat desa Pagergunung.
- Antusiasme warga terhadap sosialisasi dan partisipasi pendidikan sangat tinggi.
- Banyak orang yang tertarik membuat nugget ayam sayur wortel di rumah.
- Kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan seimbang untuk mencegah stunting semakin meningkat.
Kesimpulan:
Program kerja fortifikasi pangan dengan nugget ayam dan wortel merupakan solusi kreatif dan inovatif untuk mencegah stunting di Desa Pagergunung.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang serta meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang terjangkau dan bergizi.
Penulis: Brilliancy Muhammad Tomiargo - Bahasa dan Kebudayaan Jepang Undip 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya