Mohon tunggu...
Brilliana Triyawardani
Brilliana Triyawardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang memiliki hobi jalan-jalan serta memiliki impian untuk mengelilingi dunia. Seorang yang masih memiliki sisi malas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Melaksanakan Sosialisasi Keluarga Tangguh Bencana

6 Februari 2024   08:45 Diperbarui: 6 Februari 2024   12:31 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi KKN Tim 1 UNDIP Desa Sugihan

Salah satu Program Kerja KKN Monodisiplin atau keilmuan dari salah satu mahasiswa bernama Brilliana Triyawardani yang sedang menjalankann kuliah di prodi Manajemen dan Administrasi Logistik merupakan pelaksanaan Sosialisasi Keluarga Tangguh Bencana yang dimana sasaran dari Program Kerja KKN adalah masyarakat yang ada di Desa Sugihan Kec. Bendosari Kab. Sukoharjo. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini bertempat di Balai Desa Sugihan pada hari Kamis, 18 Januari 2024 pukul 19.00 WIB. Pelaksanaan penyuluhan mengenai Keluarga Tangguh Bencana yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat untuk menghadapi bencana.

Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini mengundang masyarakat serta pemuda yang ada di Desa Sugihan untuk diberikan arahan mengenai Keluarga Tangguh Bencana serta bersama teman-teman satu tim kami. adapaun hasil dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini menambah informasi lebih dalam mengenai bagaimana sebagai salah satu organisasi terkecil dan utama dari masyarakt agar dapat mengurangi risiko ketika adanya bencana  

Keluarga Tangguh Bencana merujuk pada pendekatan di mana keluarga menjadi lebih siap dan tangguh menghadapi bencana. Ini melibatkan perencanaan, pelatihan, dan persiapan untuk meminimalkan dampak yang mungkin terjadi selama kejadian darurat.

Terdapat 5 pilar katana yaitu pertama anggota keluarga memahami ancaman dan risiko bencana di sekitarnya. Artinya risiko bencana tidak hanya yang ada di rumah namun risiko bencana yang ada pada lingkungan aktivitas rutin maupun aktivitas sementara. Kedua anggota keluarga memahami rumah aman bencana, sebagai contoh tidak membangun rumah di tanah yang rawan longsor. Ketiga anggota keluarga membuat rencana siaga bencana, keluarga seperti bagaimana melakukan evakuasi. Keempat anggota keluarga memahami peringatan dini bencana. Kelima anggota keluarga mampu melakukan evakuasi mandiri.

Keluarga Tangguh Bencana mencakup aspek-aspek seperti:

  • Perencanaan Keluarga:

Identifikasi risiko bencana yang mungkin terjadi di wilayah tempat tinggal.

Buat rencana keluarga yang mencakup tempat berkumpul, komunikasi darurat, dan evakuasi jika diperlukan.

  • Persediaan Darurat:

Siapkan stok darurat, termasuk air minum, makanan non-perishable, obat-obatan, dan perlengkapan medis.

Pahami kebutuhan khusus anggota keluarga, seperti bayi, lansia, atau orang dengan kebutuhan kesehatan khusus.

  • Pelatihan dan Pendidikan:

Lakukan pelatihan reguler tentang tindakan darurat dan penggunaan peralatan keselamatan.

Edukasikan keluarga tentang langkah-langkah pertolongan pertama dan evakuasi yang aman.

  • Komunikasi:

Tetap terhubung dengan tetangga dan komunitas setempat melalui jaringan komunikasi darurat.

Sediakan daftar kontak darurat dan pastikan semua anggota keluarga mengetahuinya.

  • Asuransi dan Dokumen Penting:

Pastikan dokumen penting seperti asuransi, akta kelahiran, dan dokumen medis disimpan dengan aman dan mudah diakses.

Pertimbangkan untuk memiliki asuransi yang melibatkan perlindungan terhadap bencana alam.

  • Pemeliharaan Rumah:

Tinjau dan perbarui secara berkala struktur rumah untuk memastikan keamanan dan ketahanan terhadap bencana.

Perbaiki kerusakan atau kelemahan yang dapat meningkatkan risiko selama bencana.

Materi ini membantu keluarga untuk lebih siap dan tangguh dalam menghadapi situasi darurat atau bencana alam.

Tiga poin penting usulan program keluarga tangguh bencana atau katana 

  • Katana dapat menjadi sokoguru ketangguhan komunitas dan keluarga terhadap risiko bencana
  • Katana menggunakan informasi berbasis teknologi  
  • Katana harus melibatkan kelompok rentan, anak - anak, ibu hamil, lansia dan perempuan 

Tiga langkah menuju keluarga tangguh bencana

  • Tentukan Tempat Penyelamatan Diri dan Pertemuan Keluarga saat Bencana 
  • Siapkan Nomor Telpon Penting seperti Nomor Kepala Desa, PMI, BPBD, Polisi  
  • Siapkan Tas Siaga Bencana  

Tas Siaga Bencana (TSB) adalah tas yang dipersiapkan anggota keluarga untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lainnya. Tas ini dipersiapkan untuk bertahan hidup saat bantuan belum datang. Selain itu, tujuan dari Tas Siaga Bencana juga untuk memudahkan masyarakat saat proses evakuasi dilakukan.

Isi Tas Siaga Bencana adalah

  • Surat-surat penting (surat tanah, surat kendaraann, ijazah, akta kelahiran dan lain lain);
  • Sandang untuk tiga hari, meliputi pakaian dalam, celana panjang, jaket, selimut, handuk, jas hujan dan lain lain;
  • Makanan ringan tahan lama (mi instan, biskuit, abon, cokelat dan lain lain);
  • Air minum (setidaknya cukup untuk kebutuhan selama kurang lebih tiga hari);
  • Kotak P3K, berisi obat-obatan pribadi dan obat-obatan umum lainnya
  •  Radio/Handphone (radio/ponsel beserta baterai/charger/powerbank, yang tujuannya untuk memantau informasi seputar bencana secara real time);
  • Perlengkapan mandi (sabun mandi, sikat gigi, odol, sisir, cotton bud dan lain lain);
  • Masker (alat bantu pernafasan untuk menyaring udara kotor/tercemar *ingat masker digunakan untuk sekali pakai saja);
  • Peluit (alat bantu untuk meminta pertolongan saat darurat);
  • Uang (siapkan uang tunai secukupnya untuk perbekalan selama kurang lebih tiga hari), dan yang terakhir adalah;
  • Alat bantu penerangan, seperti senter, lampu kepala (headlamp), korek api, lilin dan lain sebagainya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun