Jumat (16/6/2023) Badan Pengurus Cabang (BPC) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Jailolo Masa Bakti 2021-2023 oleh Bidang Komunikasi dan Informasi menggelar kegiatan diskusi dengan tema "Bijak Bermedia Sosial".
Pada kegiatan tersebut GMKI Jailolo menggandeng Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian, Dinas Kesehatan, Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kabupaten Halmahera Barat serta Civitas SMA Kristen Dian Halmahera sebagai tuan rumah.
Diskusi "Bijak Bermedia Sosial" adalah bentuk kegiatan Refleksi Hari Media Sosial Nasional yang diperingati setiap tanggal 10 Juni yang diinisiasi oleh Bidang Komunikasi dan Informasi. GMKI Jailolo melalui PJ. Ketua Cabang menyampaikan bahwa, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para generasi muda agar tepat dalam memanfaatkan perkembangan TIK saat ini.
"Melalui kegiatan ini, harapannya para siswa dan siswi dapat dengan tepat dalam menggunakan media sosial"
Pungkas PJ. Ketua Cabang GMKI Jailolo yang akrab disapa Bung Rion.
Penegasan mengenai hal tersebut juga disampaikan oleh Koordinator Wilayah (Korwil) XV Maluku Utara Pengurus Pusat  GMKI Masa Bakti 2022-2024, Bung Fandi Salasa dalam sambutannya.
"Jangan kita salah gunakan media sosial, agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang akan berdampak negatif. Karena adik-adik sekalian adalah generasi emas pemilik masa depan Indonesia"
Melalui proses pemaparan materi dan diskusi yang berlangsung, oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan E-Goverment Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian Pemda Halmahera Barat, menyampaikan bahwa media sosial sosial dapat diibaratkan pedang bermata dua.
"Media sosial ini seperti pedang bermata dua yang dapat berdampak positif dan negatif, tergantung cara kita menggunakannya. Informasi hoaks dan isu SARA harus dijauhkan"
Sementara itu dari Dinas Kesehatan memaparkan bahwa salah satu dampak  negatif dari media sosial yang saat ini menjadi perhatian khusus adalah berkaitan dengan pernikahan dini.
"Karena kurangnya pengawasan serta pemahaman, anak-anak kita banyak yang mengalami kehamilan di usia remaja yang sebenarnya secara psikologis belum siap namun terpaksa harus dinikahkan"
Di sisi lain, bertalian dengan hal tersebut Ketua TP-PKK Kabupaten Halmahera Barat, Ibu Merri Popala menekankan tentang pentingnya kegiatan literasi digital untuk disosialisasikan. Karena pernikahan anak pada akhirnya akan berpotensi untuk meningkatkan angka stunting.Â
"Karena ketidaksiapan segala sesuatu, pada akhirnya anak yang dilahirkan  dari pernikahan usia dini cenderung mengalami stunting"
Pada akhir penyampaiannya, istri dari orang nomor satu di Kabupaten Halmahera Barat saat ini memberikan pesan moral kepada peserta untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menjemput momentum Indonesia Emas di tahun 2045.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H