Setelah puluhan tahun teknologi semikonduktor berbasis silikon menjadi kunci penting dalam dunia elektronik, dengan ukuran yang semakin mengecil, sampai saat ini di dunia industri mencapai teknologi 18 nm, perlahan tapi pasti teknologi elektronik berbasis silikon akan menemui kebuntuan dalam perkembangannya. Alternatif bahan semikonduktor lain terus dieksplorasi, untuk aplikasi power device misalkan, semikonduktor berbasis SiC dan GaN terus bersaing menawarkan fitur yang menarik, selain dapat beroperasi dalam suhu tinggi, tegangan tinggi, dan frekuensi tinggi, efisiensi untuk power amplifier juga sangat baik. Lalu bagaimana dengan teknologi digital dan aplikasi semikonduktor lainnya? Transparan oxide-semikonduktor Pengembangan teknologi oxide-semikonduktor semakin memberikan dampak positif dalam era elektronik modern beberapa tahun terakhir. Seperti menggunakan ITO (Indium Tin Oxide), ZnO, Indium Gallium Zinc Oxide (IGZO), dsb. Pertama, oxide-semikonduktor yang materialnya amorphous dapat diproduksi di suhu ruangan, bandingkan dengan teknologi berbasis silikon yang untuk annealing difusi proses, bisa mencapai suhu 600 -1100 C. Sehingga dilihat dari sudut pandang safety process teknologi ini cukup menjanjikan di  masa mendatang, selain tentunya ongkos produksi yang dapat dipangkas. Kemampuan diproduksi dalam suhu ruangan, memungkinkan membuat device berbasis teknologi ini pada substrate plastik yang fleksibel, maka layar lengkung, lebar dan sangat tipis pada televisi atau gadget dapat diproduksi dengan sangat menawan. Kedua, material amorphous yang seperti gelas (bukan seperti silikon kristal) memiliki transparansi yang tinggi. Fitur ini menjadikan oxide semikonduktor dilirik teknologi display, seperti untuk Thin Film Transistor (TFT) sebagai matrix driver LED atau OLED display, karena menjadi applicable sebuah transistor device dengan penampakan yang transparan, konsumsi daya yang hemat, dan resolusi tinggi. [caption id="" align="aligncenter" width="230" caption="flexible display"][/caption]
Hambatan Perkembangan Teknologi oxide-semikonduktor Sampai saat ini, perkembangan oxide semikonduktor terutama untuk material n-type, sudah cukup mature dalam industri, namun untuk p-type, explorasi material, proses dan manipulasi material masih menjadi tantangan tersendiri. Karena mobility p-type oxide semikonduktor yang masih cukup rendah (~2 cm^2/V.s) dibandingkan dengan n-type (1-100 cm^2/V.s). Bila p-type oxide semikonduktor cukup mature nantinya, maka transparent digital circuit juga sangat menarik untuk dikembangkan. Karena semua driver circuit dalam monitor gadget atau perangkat elektronik kita bisa dalam penampakan transparan. Seperti laptop berbasis AMOLED (Active Matrix OLED) yang sudah di-prototype oleh Samsung, dimana layar kita memiliki dynamic kontras yang sangat luas, dari transparan sampai hitam. Display transparan semacam ini yang menginspirasi Google Glasses dimana semua fungsi smartphone bisa diletakkan dalam kacamata yang elegan. [caption id="" align="aligncenter" width="440" caption="AMOLED Laptop"]
[/caption]
Lebih dari sekedarÂ
display transparan, Complementary TFTÂ
(CMOSnya TFT) juga dapat dikembangkan. Apabila bilaÂ
casing dan semuaÂ
circuit packaging dibuat dari material transparan, makaÂ
device yang transparan juga akan menarik perhatian produsenÂ
smartphone di masa mendatang. Salah satu teknologi display transparan yang juga telah di-
prototype Samsung adalahÂ
smart window. Display ini bisa diletakkan pada jendela ruangan meeting, disaat tidak terjadi kegiatan, bisa berfungsi sebagai jendela biasa, atau menjadi TV, atau untukÂ
company profile perusahaan, bahkan untuk display presentasi saat rapat.
Oxide-semikonduktor untuk solar cell PerkembanganÂ
solar cell berbasis silikon saat ini juga mengalami banyak hambatan dan tantangan. Pertama efisiensi yang masih cukup rendah (~26%) hal ini tentu saja mempengaruhi luas area yang diperlukan untuk menangkap energy matahari. Kedua,Â
cost produksi yang masih sangat mahal, membuat investasiÂ
solar cell berbasis silikon masih belum menguntungkan secara ekonomis. Oxide-semikonduktor juga menjadi alternatif bagi pengembangÂ
solar cell, untuk me-
replace silicon based solar cell, Â seperti yang telah dimulaiÂ
Shimizu Lab. Jepang. Mereka menggunakan ITO untukÂ
electrode danÂ
amorphous p-type CuAlO2 danÂ
n-type IGZO untuk konfigurasiÂ
p-n junction sel surya. Kita tunggu revolusi seperti apa di dunia elektronika beberapa tahun ke depan.
sumberBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Nature Selengkapnya