Film Dumplin yang mengangkat tema feminisme, sesuai dengan teori Molly Haskell (dalam Cateridge, 2015, h. 347-348) yang mengatakan bahwa feminisme dalam film selalu digambarkan dengan wanita yang menolak atau ingin keluar dari stereotip negatif.
Hal yang serupa juga disampaikan oleh Stam (2000, h. 170) bahwa film feminisme selalu ingin mengalahkan tradisi masyarakat patriarki, dengan tujuan akhir ingin mengubah yang tidak hanya teori tapi juga film yang erat hubungannya dengan sosial gender secara hierarkis.
Kesamaan dari pendapat Stam dan Haskell ini ingin menjelaskan bahwa film memiliki peran sebagai media untuk mendukung gerakan feminisme. Film dinilai memiliki dampak yang besar karena bisa mencakup khalayak luas. Dengan film yang bisa mencakup khalayak luas serta dampak yang besar, maka film dinilai bisa mempengaruhi serta bisa menghilangkan stigma masyarakat akan ketimpangan gender.
Perjuangan akan kesetaraan gender di dalam gerakan feminisme ini telah dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama. Dengan demikian, kecenderungan masyarakat akan tidak adanya lagi ketimpangan gender sangat memungkinkan.
Kehadiran film-film baru yang mengangkat isu feminisme itulah, seakan menyadarkan masyarakat kembali akan masih adanya ketimpangan gender di tengah masyarakat.
Gerakan feminisme yang digambarkan di berbagai film juga dijelaskan dengan berbagai macam keadaan, berbagai macam peristiwa akan ketimpangan gender seakan dijelaskan di dalam suatu film. Hal ini membuat masyarakat seakan mengembalikan perjuangan gerakan feminisme.
Pengaruh film pada penonton bisa ditunjukkan melalui pola pikir hingga tindakan. Keinginan dari pembuat film akan reaksi penonton setelah menonton film adalah dukungan akan apa yang disampaikan oleh si pembuat film.
Seperti contohnya, apabila para penonton film Dumplin menyuarakan akan kecantikan wanita yang tidak hanya berdasarkan pada bentuk tubuh wanita. Maka sesungguh sutradara film Dumplin berhasil dengan karya film yang dibuatnya. Keberhasilan ini dinilai berdasarkan tujuan dari seorang sutradara membuat film. Jika anda memahami akan ending film Dumplin, maka itulah yang disebut dengan tujuan seorang sutradara membuat film.
Daftar Pustaka:
Cateridge, James. 2015. Film Studies For Dummies. Chichester: John Wiley and Sons, Ltd.
Stam, Robert. 2000. Film Theory: An Introduction. Massachusetts: Blackwell Publishers Inc.Â