Mohon tunggu...
Brigitta Raras
Brigitta Raras Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

80% terdiri dari caffeine

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Psikoanalisis Young-sook dalam The Call (2020), Berawal dari Kebaikan, Teror, hingga Pembunuhan

15 November 2021   11:05 Diperbarui: 15 November 2021   11:14 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan Seo-yeon setelah menelepon | Foto: CNN Indonesia 

Young-sook bergegas untuk menaiki dan menyusuri ke arah pegunungan untuk sampai di rumah Seo-yeon masa lalu dan menyelamatkan ayahnya.  Dalam hal ini, super ego dari Young-sook mengetahui bahwa ia harus menyelamatkan sesama manusia dari ancaman. 

Kemudian, ego di sini menentukan tindakan yang harus dilakukan, entah menyelamatkan atau tidak. Namun, pada akhirnya Young-sook pergi menyelamatkan. 

Berbeda pada adegan lainnya, yang membuat Young-sook harus merubah masa lalu, agar ia dapat hidup dengan baik di masa depannya. Pada mulanya ia tidak berniat untuk membunuh penjual stroberi yang datang ke rumahnya, namun karena penjual tersebut menemukan bukti dari apa yang ia lakukan, akhirnya ia membunuh penjual tersebut. 

Dari sini kita dapat melihat, bahwa id dari Young-sook adalah ingin hidup bahagia dan tidak mau merasakan hal yang tak inginkan terjadi di masa depan, hanya dengan laporan dari penjual stroberi. 

Kemudian, superego dari Young-sook bahwa seharusnya ia tak melakukan aksi pembunuhan tersebut. Namun, ego atau keputusan dari tindakan Young-sook ini berbanding dengan super ego yang ada Young-sook memutuskan untuk tetap membunuhnya. 

Adegan Young-sook menelepon | Foto: Cineverse
Adegan Young-sook menelepon | Foto: Cineverse


Dalam adegan lain juga ia melakukan hal yang sama, dikarenakan ia ingin merubah masa depannya. Young-sook tak mau menerima akibat dari yang ia lakukan saat ini di masa depannya, membuatnya membunuh salah satu polisi yang mencoba untuk mengungkap fakta yang ada. 

Id dalam diri Young-sook sangat terlihat bahwa ia hanya ingin kesenangan dalam dirinya, tanpa memerhatikan super ego atau moralitas manusia. Tak hanya itu, ada satu adegan yang membuat ia marah dan berusaha untuk membalas dendam. 

Dikarenakan ia marah dan itu hal tak menyenangkan baginya, Young-sook pun kembali melakukan aksi pembunuhan, yakni dengan membunuh ibu dari Seo-yeon. 

Dalam film ini, sangat terlihat bahwa Young-sook sangat dominan dengan Id atau keinginan dan kepuasan sendiri. Ia tak mau hal buruk menimpanya di masa depan. Maka dari itu, ia melakukan tindakan yang bertentangan dari super egonya, yakni membunuh. 

Daftar Pustaka: 

Cateridge, J. (2015). Film Studies for Dummies. UK: John Wiley & Sons, Ltd.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun