Sayangnya, pertemanan mereka menjadi kacau balau ketika masa depan terungkap dan masa lalu berhasil diubah. Young-sook meminta Seo-yeon mencari tahu keberadaan dirinya di masa depan. Young-sook mengetahui kondisi tak baik di masa depannya dan membuat ia ingin membalas dan mengubah masa lalu.Â
Panggilan telepon yang awalnya menjadi pertemanan kemudian berubah menjadi ancaman dan gangguan bagi Seo-yeon serta keluarganya.Â
Memahami konsep psikoanalisis
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat tiga komponen dalam konsep psikoanalisis. Yuk, kita bahas satu per satu.Â
Pertama terdapat Id, komponen ini terdapat pada tingkat ketidaksadaran diri (unconscious). Pada Id ini, Freud menjelaskan bahwa adanya keinginan serta perasaan senang yang harus dipenuhi oleh manusia.Â
Dalam hal ini, Id mengarah pada mencari kepuasan dan kesenangan diri. Contoh dari Id, seperti rasa lapar, keinginan untuk marah, perasaan impulsif. Id ini cenderung sulit untuk dikendalikan atau dikontrol oleh manusia.Â
Kedua Superego, komponen ini merujuk pada aturan moral, norma-norma, hingga  baik atau buruknya sebuah perilaku atau tindakan. Superego ini berada pada tingkat preconscious. Kecenderungan kita akan mengetahui apa yang baik dan buruk dari budaya, keluarga, adat, atau pihak eksternal lain.Â
Ketiga Ego, komponen ini berada di antara Id dan Superego. Dalam hal ini, ego bekerja melalui pemikiran yang secara sadar (conscious) untuk bertindak atau tidak. Dapat dikatakan, ego sebagai jembatan bagi seseorang untuk bertindak.Â
Hal ini merujuk pada, bagaimana seseorang menentukan tindakannya. Individu akan memilih untuk berbuat baik atau buruk, benar atau salah, serta bagaimana individu memenuhi Id-nya tersebut.Â
Psikoanalisis tokoh Young-sook dalam The Call  (2020)Â
Dalam tulisan ini, akan berfokus melihat konflik tokoh Young-sook (Jeon Jong-seo) melalui psikoanalisis dari Sigmund Freud. Ketika Young-sook mengetahui bahwa ayah dari Seo-yeon akan meninggal akibat ledakan gas, Young-sook berniat untuk menyelamatkan.Â