Jaten, Karanganyar  - (10/8/2020). Seiring dengan berjalannya pandemik COVID – 19 yang terjadi di seluruh dunia ini memberikan dampak yang besar kepada semua aspek kehidupan, tak terkecuali lingkungan. Dari segi lingkungan, sampah/limbah APD sangat berperan besar dalam penceamaran lingkungan. Tingginya pemakaian APD dalam upaya pencegahan penyebaran COVID – 19 juga memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Contohnya adalah limbah masker sekali pakai, bahan dasar dari masker sekali pakai adalah Poilipropilena, semacam plastik yang sering dipakai untuk wadah makanan. Polipropilena sendiri membutuhkan waktu yang lama agar dapat terurai secara alami. Hasil dari penguraian tersebut mengandung mikroplastik yang mencemari lingkungan. Belum sampai terurai alamipun, limbah masker sekali pakai sudah dapat mencemari lingkungan dahulu terutama di wilayah lautan.
Kelompok konservasi laut dari Prancis, Operation Mer Propre, rutin melakukan operasi pembersihan laut. Mereka melihat banyak sampah APD berserakan di laut Mediterania. Hal ini harus dicegah agar tidak memberikan dampak yang lebih besar di kemudian hari. Salah satunya adalah dengan mengurangi pemakaian masker sekali pakai. Bintang Rachvadani Dzakwan, seorang mahasiswa UNDIP, berupaya untuk mengurangi dampak dari limbah masker sekali pakai. Salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi tentang bahaya limbah masker sekali pakai kepaa warga RT 03 Perumahan Dalam Asri Jaten. Bintang juga memberikan sosialisasi berupa poster interaktif yang mudah dipahami oleh orang – orang awam. Sosialisasi tersebut berisikan tentang bahaya yang akan diberikan dari limbah masker sekali pakai dan solusi alternatif pemakaian masker yang tidak sekali pakai, yaitu menggunakan masker kain yang sama efektifnya engan masker sekali pakai dalam upaya mencegah penyebaran COVID – 19.
Dosen Pembimbing: Faik Kurohman, S.pi., M.Si.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H