Mohon tunggu...
brigitta marcelina
brigitta marcelina Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sustainable Citrus Soap

26 Juli 2024   06:00 Diperbarui: 26 Juli 2024   06:02 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas 4 Universitas Airlangga 2024, membuat sebuah program untuk memanfaatkan pengolahan limbah dari kulit jeruk menjadi sebuah produk yang baru dan bermanfaat, yaitu sabun mandi dari kulit jeruk. Hal ini didasari karena penduduk di Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi banyak yang berbudidaya tanaman jeruk. Kulit jeruk kerap dianggap tidak memiliki manfaat apapun. Tetapi kami melihat sebuah potensi dari hal tersebut, karena kulit jeruk mengandung essential oil dan senyawa bioaktif yang memiliki manfaat untuk produk kecantikan maupun kesehatan seperti sabun mandi.

Jeruk, tanaman asli Asia yang mudah dibubdidayakan di Indonesia, yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk memperkuat system kekebalan tubuh. Jeruk merupakan tanaman yang segar dan memiliki banyak manfaat yang ada didalamnya seperti memperkuat sistem kekebalan tubuh, menjaga Kesehatan sebagai sumber vitamin C yang sangat penting. Mengonsumsi jeruk dapat membant mengurangi risiko permasalahan pernapasan,flu, dan batuk. Jeruk juga merupakan sumber serat yang baik untuk pencernaan.

Tetapi, sering kali kult jeruk yang tersisa setelah dikonsumsi menjadi limbah lingkungan yang tidak dimanfaatkan. Padahal, kulit jeruk juga memilik manfaat jika diolah dengan baik, salah satunya adalah menjadi sabun mandi.

Banyuwangi, khususnya kecamatan Bangorejo dan Desa Ringintelu, adalah wilayah dengan komoditas jeruk yang cukup besar. Sayangnya, kulit jeruk di daerah ini belum dimanaatkan secara optimal. Melihat potensi ini, kami kelompok KKN-BBK 4 Universitas Airlangga mengembangkan inovasi untuk mengolah kulit jeruk menjadi sabun mandi. Program ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat.

Adapun beberapa manfaat dari sabun kulit jeruk yaitu :

Manfaat untuk Kesehatan Kulit

Sabun kulit jeruk dapat memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan kulit, aroma dari kulit jeruk dapat meredakan stress, rasa cemas, dan rasa mual. Hal tersebut di validasi oleh Koordinator Utama Program Pengobatan Pelengkap dan Integratif di Mayo Clinic, Barbara Thomley.

Manfaat Ekonomi

Inovasi ini juga dapat membawa manfaat bagi petani jeruk di Desa Ringintelu. Jika masyarakat menjual sabun dari kulit jeruk, maka pendapatan para petani meningkat. Selain itu, dengan adanya inovasi ini dapat membuka peluang usaha baru bagi para masyarakat di desa, seperti kelompok pemberdayaan wanita.

Manfaat Lingkungan

Pemanfaatan kulit jeruk untuk pembuatan sabun sangat membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar. Jika kita memanfaatkan limbah kulit jeruk menjadi hal yang berguna dapat mengurangi sampah limbah secara signifikan. Serta dapat menjadi alternatif untuk berpindah dari bahan kimia sintesis yang sering kali berbahaya bagi lingkungan.

Proses Pembuatan Sabun dari Kulit Jeruk

Proses pembuatan sabun melewati beberapa tahap yang sederhna, sehingga dapat dilakukan oleh masyarakat dengan peralatan yang ada dirumah. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam proses pembuatannya:

  • Pengumpulan dan Pengeringan Kulit Jeruk: kulit jeruk yang sudah di cuci bersih dan sudah dikeringkan. Hal ini berguna untuk menghilangkan kandungan air yang dapat menghambat proses ekstrasi minyak esensial
  • Ekstrasi Minyak Esensial: kulit jeruk yang sudah kering lalu di ekstrak dengan cara penyulingan uap atau menggunakan pelarut organic
  • Pembuatan Sabun: setelah meng-ekstrak minyak kulit jeruk, bahan tersebut dicampurkan  dengan bahan lainny seperti minyak kelapa, minyak zaitun, dan sodium hidroksida (NaOH) atau soda api dengan kandungan 8%. Campurkan semua bahan hingga larut dan tuang kedalam cetakan
  • Proses Pengeringan Sabun: biarkan cairan sabun yang telah dituang kedalam cetakan selama 4 minggu, simpan di suhu ruang dan tidak terkena sinar matahari. Lalu sabun siap digunakan.

Melalui program KKN-BBK 4 Universitas Airlangga 2024, dapat memberikan sebuah inovasi yang baru bagi pemanfaatan limbah yang tersedia di lingkungan sekitar Desa Ringintelu, selain itu para Mahasiswa juga dapat mengembangkan potensi local yang ada di Desa ini. Manfaat yang didapat selain dapat mengurangi limbah organik yaitu juga dapat memberikan manfaat lainnya seperti untuk kecantikan, kesehatan, dan ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun