Bayi tabung atau secara medis disebut in vitro fertilization (IVF) adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk membantu proses kehamilan bagi pasangan yang memiliki gangguan kesuburan. Prosedur bayi tabung bisa dilakukan jika wanita mengalami gangguan kesuburan lalu tidak dapat di atasi atau masalah dari gangguan tersebut tidak diketahui penyebabnya. Proses bayi tabung dilakukan dengan cara sel sperma dan sel telur di persatukan didalam cawan petri/tabung yang kemudian di transplantasikan kedalam Rahim.
Sejarah bayi tabung di Indonesia sendiri, dimana pada tahun 1987 wakil direktur medis Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan kita yaitu Sudraji Sumapraja memiliki keinginan tuntuk membawa teknologi bayi tabung di Indonesia melalui program Melati atau Melahirkan Anak Tabung Indonesia, mereka menerapkan teknologi bayi tabung yang bekerjasama dengan universitas Eramus di Belanda. Pada 2 mei 1998, lahirlah bayi laki-laki dengan nama Nugroho Karyanto, di RSAB Harapan Kita dan merupakan bayi tabung pertama di Indonesia.
      Ada beberapa jenis dari Bayi Tabung jika ditinjau dari segi sperma dan ovum serta tempat embrio yang di transplantasikan, yaitu :
- Yang menggunakan sperma dan ovum dari pasangan suami-istri , lalu embrionya ditransplantasikan ke dalam rahim istri.
- Yang menggunakan sperma dan ovum dari pasangan suami-istri , lalu embrionya ditransplantasikan ke dalam rahim ibu pengganti (surrogate mother).
- Yang menggunakan sperma dari suami dan ovumnya berasal dari donor atau bukan dari pasangan sah , lalu embrionya ditransplantasikan ke dalam rahim istri.
- Yang menggunakan sperma dari donor , sedangkan ovumnya berasal dari istri lalu embrio ditransplantasikan ke dalam rahim istri.
- Yang menggunakan sperma donor , sedangkan ovumnya berasal dari istri lalu embrio ditransplantasikan ke dalam rahim surrogate mother.
- Yang menggunakan sperma dari suami , sedangkan ovumnya berasal dari donor , lalu embrionya ditransplantasikan ke dalam rahim surrogate mother.
- Yang menggunakan sperma dan ovum dari donor , lalu embrionya ditransplantasikan ke dalam rahim istri.
- Yang menggunakan sperma dan ovum yang berasal dari donor , kemudian embrionya ditransplantasikan ke dalam rahim surrogate mother.
Ketika hendak dilakukan proses bayi tabung ini, yang pertama kita harus ketahui adalah siklus menstruasi pada seorang wanita dan diberikan obat pereda sakit sebelum melakukan proses bayi tabung dan prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit hingga 1 jam.Â
Lalu kemudian stimulasi ovarium yang dilakukan dengan cara disuntikan obat kesuburan pada tubuh, setelah itu memicu pematangan telur di dalam ovarium dengan suntikan human chorionic gonadotropin atau disingkat hCG.Â
Pengambilan telur dilakukan sekitar 34-36 jam setelah menerima suntikan hCG dan pengambilan telur dilakukan dengan cara menggunakan jarum yang akan menghisap folikel dalam ovarium. Â
Telur disimpan selama 3-5hari setelah dibuahi dan ditaruh dalam tempat khusus sebelum dipindahkan ke Rahim wanita. Pemindahan telur yang sudah dibuahi (embrio) biasanya dilakukan pada hari kelima setelah pembuahan, dimana embrio sudah berada pada fase blastosit sudah mampu menempel dengan baik pada Rahim wanita, Saat pemindahan embrio, tabung tipis atau kateter yang berisi carian embrio akan dimasukkan kedalam serviks. Jumlah embrio yang dipindahkan tergantung pada kualitas embrio, biasanya hanya 2-5 embrio yang dipindahkan. Setelah prosedur ini, wanita akan diminta untuk tetap berbaring selama beberapa jam.
Efek samping yang di alami oleh beberapa wanita yang disebabkan sesudah melakukan proses bayi tabung. Dalam situasi ini seperti mengharuskan wanita untuk beristirahat penuh setelah melewati berbagai proses. Berikut ini beberapa efek samping yang mungkin bisa di alami :
- Sembelit
- Perut kembung
- Kram ringan
Namun, ada juga efek samping yang memerlukan perhatian dokter, antara lain :
- Ada darah dalam urin.
- Demam tinggi  (lebih dari 38C)
- Nyeri pada panggul.
- Pendarahan yang berat
 Ada juga efek samping yang terkait dengan penggunaan obat kesuburan di awal prosedur bayi tabung seperti sakit perut, sakit kepala, dan lain sebagainya. Bahkan ada wanita mengalami efek samping yang lebih seperti sesak napas,pingsan, mual atau muntah, dan kenaikan berat badan yang cepat.
Pandangan Bayi Tabung dari segi etika Kekristenan ada hal tidak bisa diterima bagi iman kekristenan, karena dalam hal ini seakan meyaingi Allah. Mungkin dari sisi medis bayi tabung tidak memiliki masalah kalau sperma dan ovum bersala dari pasangan suami istri yang sah, tapi dari sudut pandang etika kristen yang menentukan dan menciptakan kehidupan hanya Allah sendiri dan juga pembuatan bayi tabung telah membuat manusia membunuh hak kehidupan dari embrio-embrio yang dibuang ini jelas melanggar hukum Allah dalam Keluaran 20:13 "Jangan membunuh" yang termasuk dalam kesepuluh hukum Allah, merendahkan kodrat dirinya dan  mencoba menabrak batasan posisinya.Â
Melihat permasalahan-permasalahan tersebut, maka sebagai orang Kristen kita harus berani menyatakan penolakan kita terhadap bayi tabung. karena proses bayi tabung tidak sesuai dengan kehendak Allah dimana "Akulah yang mematikan dan Akulah yang menghidupkan" (ulangan 32:39). Semua kehidupan didunia ini adalah milik kepunyaan Allah yang telah menciptakan kita manusia, maka dengan demikian jelas bahwa bukan manusia yang berkuasa untuk menciptakan kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H