Mohon tunggu...
BRIGITA MEILANI PUTRI
BRIGITA MEILANI PUTRI Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Gambar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peluang dan Tantangan Pemilu 2024 di Era Digital

25 Juli 2023   10:07 Diperbarui: 25 Juli 2023   10:19 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini kan muncul seperti itu ya justice ya kalau nggak Vira nggak ada ya hukum atau keadilan kenapa minta dicoret masih belum berlaku apakah 2024 itu artinya election maksudnya artificial intelegent intelegent apakah HP misi yang terjun ini bekerja secara masif untuk memberikan atau mendistribusikan informasi politik oke jangan-jangan nanti saya berdiri di sini mukanya berubah jadi Pak Prabowo ini deh kan bisa gampang kan pakai artificial Intel ya kemudian kita butuh pemahaman betul ya supaya distribusi informasi atau kawan-kawan yang punya import untuk mencari informasi politik tidak terjebak pada isu-isu yang memecah belah bangsa dalam beserta nilainya saya bilang politik ini sebab objektif reality virtual reality kenapa seperti itu karena banyak polisi-polisi memanfaatkan media sosial untuk image political boleh tinggal di dalam surga internasional tidak lagi berpikir apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan tapi kemudian membangun citra politiknya berlebihan sehingga dikatakan tadi politik Islam virtual reality hati-hati ya pilihan-pilihan informasi itu menjadi pendewasaan kita semua gitu ya tapi yang jelas pemanfaatan media sosial atau pemanfaatan media yang berbasiskan internet ini gitu ya itu banyak sebenarnya keuntungannya tidak hanya negatif dalam dalam media power atau sosiological introduction gitu ya. Gitu ya 7 kali 24 jam mau mengakses apa gitu dengan biaya murah dan yang lain-lain ya yang kedua demokratisasi dengan jumlah konten atau informasi yang tidak terbatas apa yang mau kita cari ya gitu ya di media baru maksudnya jadi kalau bahasa candaan saya sama kawan-kawan itu karena kayaknya ngantuk semua dari sajadah sampai haram ya kalau saya candaan ke kawan-kawan ada semua gitu ya demokratisasi akses dan demokratisasi konten harapan pun kita mau mengakses konten apapun dengan biaya murah ya itulah media sosial dan kenapa media sosial itu atau media baru itu banyak digunakan ini sumber dari mana-mana saya kutip dari kominfo kata data dan yang lain-lain ruang digital media sosial dan hoax di Indonesia ruang digital sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari ya termasuk dalam mencari informasi berdiskusi dan yang lain-lain. Ya kalau narkoba itu merusaknya itu adalah individu yang rusak satu negara ya langsung langsung walaupun narkoba juga akan merusak banyak orang hampir mirip dengan narkoba 69% isu politik ya Dan ini yang mengancam ya saya kalau belajar masalah nasional security salah satu permasalahan yang kemudian ancaman hari ini ya ini ada wilayah baru yang namanya saya persis yang kemudian di negara-negara lain ini menjadi sudah menjadi pusat perhatian Tiongkok ya Tiongkok punya sirkuit internet orang di luar Tiongkok boleh menggunakan tik tok tapi orang tiongkoknya enggak menggunakan tik tok tapi aplikasinya sama sekarang lagi bahas rencana undang-undang sirkuit internal supaya tidak ikut platform global karena sudah membahayakan dan yang lain-lain untuk menghindari bahwa bagaimana warga negara itu dilindungi ya kawan-kawan masih ingat mungkin ya pilpres 2019 ya ada ibu-ibu konferensi pers yang katanya dipukuli setelah turun dari pesawat di bandara Husein ya mungkin masih ingat semua dipukulin apa segala macam hampir satu bulan isu itu dikasih enggak masalah yang perempuan-perempuan yang melahirkan ibu-ibu lagi ya Yang ngumpulinnya badannya besar segala macam terus jika kitalisasi pada waktu itu seperti apa negara ini mengucapkan karena saya juga kemarin 2019 itu tadi dibacakan sama kang bintang mas bintang ya saya diminta jadi seorang ahli Kapolresta misalnya ibu-ibu itu dioperasi plastik bukan dipukulin ya kalau yang masih ingat nih gitu ya kalau semua ditarik pada ruang politik maksudnya kalau itu terus-terusan di kapitalisasi gitu ya sesuatu hal yang kemudian kan tentang pernah dengar bahwa Jerman pernah memukul mundur salah satunya Prancis itu tidak dengan alumni tanpa melalui peperangan fisik apa yang dilakukan Jerman atau Hitler ya atau apa yang dilakukan oleh waktu itu yang kemudian membisikkan kepada anda bikin apa tuh bikin kebohongan maka munculah propagandanya Hitler itu kebohongan yang diulang-ulang atau kebohongan yang berulang-ulang akan menjadi kebenaran maka itu muncul lah di pemilu Amerika pemilu Brazil kita hampir-hampiran konflik sosial disintegrasi sosial baru gitu ya Facebook ya paling banyak berita bohong 63% 11.642 hopps dan yang lainnya ya media sosial paling banyak biasa untuk mendapatkan informasi 73% ya tiga kali lebih cepat dan seterusnya jadi gambaran nih. 

Harus saya sampaikan apalagi serangannya pada politik identitas nanti saya coba. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun