Mohon tunggu...
Brigita Kusuma
Brigita Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perburuan Hiu yang Memprihatinkan

14 Desember 2021   21:45 Diperbarui: 21 Desember 2021   18:38 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perburuan sirip hiu. Source: food.detik.com

Sebagai bangsa yang besar dengan perbandingan luas daratan dan lautan mencapai 29% banding 71%, dapat dikatakan Indonesia memiliki potensi kelautan dan perikanan yang tinggi. Luas lautan yang sangat luas dan keanekaragaman hayati laut yang kaya menjadikan sektor kelautan dan perikanan Indonesia turut menyumbang pembangunan nasional yang cukup besar di dalam negeri.

Sektor perikanan Indonesia menjadi salah satu sektor unggulan untuk pembangunan nasional. Dalam rentang waktu bulan Januari - Oktober 2021, hasil ekspor perikanan Indonesia mencapai US$ 4,56 miliar. Jumlah ini meningkat sebanyak 6,6% dibandingkan dengan rentang waktu yang sama pada tahun 2020.

Beberapa tahun belakangan, hiu sebagai fauna laut seringkali diburu besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Hiu yang mulanya diposisikan sebagai tangkapan sekunder bergeser menjadi ikan yang banyak ditanggap karena mempunyai nilai ekonomis tinggi. Umumnya, bagian tubuh hiu yang paling diminati untuk diperjual belikan ialah sirip.  Selain karena nilai ekonomis yang cukup tinggi, sirip hiu mempunyai cita rasa yang unik di kalangan penggemar kuliner. 

Perdagangan hiu ini memicu hiu dalam ambang kepunahan. Minat pasar yang tak pernah sepi permintaan membuat para penangkap hewan laut satu ini tak gencar untuk terus berburu. Terlebih lagi, perlindungan terhadap satwa ini terbilang lemah.

Perburuan sirip hiu. Source: food.detik.com
Perburuan sirip hiu. Source: food.detik.com

Jika mengingat kembali, penangkapan hiu di Indonesia pernah menyentuh angka 68.366 ton pada tahun 2000 yang mengakibatkan populasi hiu menurun secara drastis. Di berbagai wilayah Indonesia, populasi hiu semakin menuru. Salah satunya di perairan Pulau Ambo, hal ini dibuktikan dengan tangkapan hiu yang semakin kecil oleh nelayan setempat.

Perburuan hiu yang marak ini tentu bertentangan dengan salah satu dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu Menjaga Ekosistem laut (tujuan ke-14). Dengan adanya kegiatan perburuan hiu, target SDGs sulit tercapai. Target umum dari SDGs 14 ini ialah mengkonservasi dan memanfaatkan sumber daya laut, samudera dan maritim dengan berkelanjutan demi pembangunan yang berkelanjutan. 

Saat ini pengawasan sangat diperlukan agar keberadaan hiu tetap lestari. Tidak hanya pengawasan, namun kita juga memerlukan langkah bijak untuk mencegah kepunahan hiu.  Langkah-langkah bijak yang dapat dilakukan antara lain seperti pengelolaan, konservasi, dan penetapan perlindungan hukum. Keberhasilan langkah-langkah ini tidak bisa mengandalkan pihak pemerintah saja tetapi juga harus dibarengi dengan pemahaman masyarakat terhadap manfaat pengelolaan dan konservasi.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun