Mohon tunggu...
Brigita Ayu L
Brigita Ayu L Mohon Tunggu... Freelancer - Ilmu Komunikasi

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Visual "Storytelling"

26 April 2019   06:41 Diperbarui: 26 April 2019   06:48 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Visual storytelling merupakan gambar yang bercerita. Artinya dalam sebuah gambar itu memiliki  pesan atau maknanya. Visual storytelling ini sebenarnya sudah ada sejak jaman sejarah dahulu, yaitu berupa lukisan. Lukisan ini merupakan bentuk komunikasi visual, yang digunakan untuk meyampaikan pesan. 

Di Indonesia sendiri banyak peninggalan sejarah berupa lukisan yang ada di dinding-dinding goa, yaitu sekitar 40.000 tahun yang lalu di Sulawesi. Ada banyak peninggalan juga di wilayah Indonesia seperti Kalimantan, Muna,dan Papua. Seiring dengan perkembangan waktu kemudian luksian ini berkembang ke tulisan setelah itu sampai mesin cetak, hingga sekarang ini diera digital.

Temuan lukisan gua di Kalimantan Timur (Arkenas/Pindi Setiawan)-ccn indonesia
Temuan lukisan gua di Kalimantan Timur (Arkenas/Pindi Setiawan)-ccn indonesia

Penelitian menunjukkan bahwa minat konsumen terhadap konten visual sebenarnya lebih mudah dan lebih cepat untuk diproses dan dipahami oleh manusia. Gambar yang benar dan tepat bisa menghantarkan seseorang merasakan emosi, membangkitkan kenangan, bahkan bisa membuat tindakan seseorang berbeda. 

Kemudian visual storytelling ini berisi gambar, simbol, warna, tulisan, ilustrasi, yang semuanya tergabung untuk mengomunikasikan ide ataupun pesan. Pada dasarnya visual storytelling dipakai untuk membuat innformasi yang kompleks menjadi lebih mudah untuk dipahami.

Selama membuat visual storytelling, storyteller atau pencerita harus mencermati beberapa elemen. Tetapi yang paling penting adalah fokus pada cerita itu sendiri. Berikut ini beberapa teknik storytelling :

1. Monomyth

Teknik penceritaan dengan alur perjalanan hidup tokoh yang berjuang sampai sukses lalu jatuh dan bisa bangkit kembali.

2. The Mountain

Teknik ini digambarkan dengan analogi gunung, dimana cerita digambarkan dengan kisah yang berliku, naik, turun, dan ada konflik.

3. Nested Loops

Teknik penceritaan ini pencerita memiliki cerita lebih dari satu. Kemudian penempatannya adalah kisah yanng terpenting atau inti pesan berada di tengah, kemudian kisah yang lainberada di lapisan sekitarnya utnuk menguraikan inti cerita.

4. In Medias Res

Tenik penceritaan ini diawali dengan menyajikan bagian paling menarik dari cerita, kemudian menggunakan alur mundur lalu alur maju.

Untuk membuat visual storytelling yang sukses ada beberapa faktor yang dapat diperhatikan.

1. Engage & entice

Gambar yang menarik atau memiliki sebuah kenangan, mampu untuk mendapatkan perhatian seseorang.

2. Comunicate  a convincing argument

Menyusun ada meringkas konsep cerita yang dirasa dapat mengundang perhatian dan respon seseorang.

3. Draw the viewer in

Memberi cara untuk orang dapat terhubung langsung ke dalam konten.

Ada beberapa cara untuk menceritakan cerita seperti dengan analogi, pembandingan, provokasi, komedi, dan lain-lain. Yang pada intinya dapat membuat orang untuk tertarik ke dalam cerita itu dan mendapatkan koneksi dari cerita itu sendiri.

ayomenulisfisip.files.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun