RT02/RW10 Kelurahan Wonolopo, 06 Agustus 2022 - Salah satu permasalahan tumbuh kembang pada balita adalah stunting. Stunting atau rendahnya index TB/U disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, penyakit penyerta pada bayi, kurangnya asupan gizi pada bayi dan pola asuh serta tingkat pendidikan orang tua balita.
Pada tanggal 06 Agustus 2022, Brigita Lucrecia T V Sihombing, mahasiswi Teknik Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro melakukan penyuluhan dan pengumpulan data terkait dengan pengaruh edukasi stunting menggunakan aplikasi berbasis android terhadap pengetahuan dan sikap ibu.Â
Program ini sesuai dengan tema KKN UNDIP kali ini yaitu pemberdayaan masyarakat berbasis SDG's. Selain itu, program ini juga menjalankan program Pemerintah bekerja sama dengan Puskesmas Mijen. Kegiatan ini dilakukan di RT02/RW10 Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen.
Stunting Bukan Penyakit! Cegah Stunting Pada "Periode Emas"
Menurut data yang sudah terkumpul melalui aplikasi android yang dilakukan oleh mahasiswa, 6 dari 15 beranggapan bahwa stunting merupakan penyakit.Â
Melansir laman Kementerian Sekretariat Negara RI Sekretariat Wakil Presiden, meski kondisi anak pendek atau sangat pendek digunakan sebagai indikasi masalah gizi kronis, namun anak pendek atau sangat pendek belum tentu stunting akibat masalah gizi kronis, karena pendek atau sangat pendek bisa juga terjadi karena faktor keturunan (meski secara proporsi umumnya sangat kecil dalam suatu populasi).Â
Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan terlatih untuk menentukan bahwa seorang anak pasti stunting akibat masalah gizi kronis atau tidak.Â
Kegiatan edukasi tentang stunting yang menggunakan aplikasi berbasis android dimulai dengan memberikan penyuluhan singkat secara lisan terkait bagaimana cara menggunakan aplikasi sebagai partisipan untuk kemudian data yang akan masuk akan digunakan sebagai output untuk mengetahui tingkat kecerdasan ibu terhadap menyikapi stunting pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK).