Mohon tunggu...
Brigita Devin Vania
Brigita Devin Vania Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis untuk berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menjelajahi Ketidakpastian: Cara Gen Z Mengembangkan Talenta di Era VUCA

13 Juni 2024   13:41 Diperbarui: 24 Juni 2024   14:05 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pramudianto (2023)

Tak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19 telah membawa perubahan yang signifikan terhadap perilaku dan gaya hidup manusia hingga perubahan lingkungan yang dikenal sebagai VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Di era VUCA, ketidakpastian menjadi salah satu tantangan yang mewarnai dinamika kehidupan, salah satunya bagi kesiapan Gen Z untuk memasuki dunia kerja. 

Ditambah dengan adanya kemajuan teknologi menjadikan dunia yang telah berubah, sedang berubah, dan terus berubah untuk mengejar ketidakpastian yang ada. Oleh karena itu, tuntutan sebenarnya tidak hanya bagi generasi Z, namun juga bagi generasi lain yang masih harus bergerak menjadi bagian dalam setiap perkembangan zaman. Namun, pada artikel kali ini, kita secara khusus akan membahas bagaimana cara bagi Gen Z untuk menghadapi era ini.

Faktanya, di era VUCA ini mereka yang adaptif dan inovatif lah yang mampu bertahan atau bahkan mendapatkan posisi penting dalam suatu Perusahaan atau dunia kerja. Karena seseorang dengan kompetensi tersebut akan lebih mudah memahami permasalahan dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi perubahaan yang terjadi. 

Sehingga, sudah menjadi rahasia umum jikalau hal tersebut menjadi salah satu poin atau kriteria penting dari sebuah Perusahaan dalam melakukan recruitment untuk mencari pekerja. Seperti halnya makna dari kalimat yang disampaikan oleh seorang Profesor Manajemen dan Pemasaran di Lousiana State University.

It is not the strongest of the species that survives, nor the most intelligent that survives. It is the one that is most adaptable to change. - Leon C. Megginson, 1963.

Pernyataan di atas menjelaskan implikasi dari era VUCA yang kini memunculkan dampak negatif salah satunya dalam isu kesehatan mental yaitu stres atau depresi. Hal ini terjadi akibat dari kurangnya kemampuan individu dalam beradaptasi menghadapi perkembangan teknologi (Damri, 2023). 

Gangguan stres itu juga dikenal sebagai Technostress, yaitu penyakit modern akibat dari ketidakmampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap teknologi komputer. Oleh karena itu, disrupsi digital ini mengharuskan Gen Z untuk belajar beradaptasi dan berdampingan dengan teknologi agar dapat bertahan, terhindar dari stress, hingga dapat memberikan kontribusi dalam dunia kerja. 

Menghadapi disrupi digital, Gen Z perlu mengatasi situasi baru ini dengan cara yang sehat. Perlu memaknai VUCA yang bukan lagi Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity, namun menjadi Vibrant, Ubiquitous, Collaborative, Agile (Pramudianto, 2023). Mari kita bahas satu per satu, Vibrant atau bersemangat, ini berarti kita memberikan getaran positif atau dengan kata lain mengisi energi orang lain melalui tindakan yang penuh rasa hormat untuk menyebarkan getaran tersebut (Dutton, 2003). Selanjutnya, Ubiquitous atau ada di mana-mana, yang memiliki arti seseorang dapat bekerja dari manapun dan kapanpun, yang menjadi tren saat ini yaitu Work From Anywhere (WFA).

Kemudian, terdapat Collaborative atau kolaborasi, dikutip dari Kumparan.com, kolaborasi adalah kegiatan bahu membahu atau kerja sama antar karyawan untuk mencapai tujuan bisnis yang disepakati bersama. Kolaborasi ini dinilai efektif karena dapat menyatukan berbagai ide-ide dari sudut pandang yang berbeda-beda. Dan yang terakhir yaitu Agile atau Lincah atau juga Tangkas, adalah kemampuan seseorang untuk mengantisipasi dan secara proaktif memanfaatkan perubahan guna mencari peluang (Petermann & Zacher, 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun